Ada pemandangan berbeda di Ruang Pelayanan Surat Izin Mengemudi Kepolisian Resor Kota Bandar Lampung, Jumat (16/8/2019).
Oleh
VINA OKTAVIA
·2 menit baca
Ada pemandangan berbeda di Ruang Pelayanan Surat Izin Mengemudi Kepolisian Resor Kota Bandar Lampung, Jumat (16/8/2019). Seorang pria berkumis mengenakan seragam pejuang kemerdekaan 1945 sambil memegang bambu runcing berdiri tegak di dekat pintu. Matanya awas mengawasi setiap orang yang hendak masuk ke dalam ruangan.
Pria itu adalah Inspektur Satu Mailizon Sikumbang. Mailizon bertugas di Unit Registrasi dan Identifikasi Satuan Lalu Lintas Polresta Bandar Lampung. ”Mau mengurus apa, Bu? Sudah tahu persyaratannya?” tanya Mailizon kepada Yulina (25), warga yang hendak mengurus perpanjangan SIM.
Mailizon pun menjelaskan sejumlah persyaratan yang dibutuhkan untuk memperpanjang SIM kepada Yulina. Selain mengambil nomor antrean, Yulina diminta mengisi formulir serta melampirkan kartu identitas dan SIM yang sudah habis masa berlakunya. Dengan ramah, Mailizon meminta Yulina duduk di bangku ruang tunggu sembari menanti giliran.
Hari itu Mailizon dan 20 petugas kepolisian lainnya bertugas dengan memakai kostum pejuang kemerdekaan 1945 untuk menyambut Peringatan HUT Ke-74 RI. Personel pria mengenakan seragam coklat, dasi merah putih, dan topi coklat khas yang bentuknya menyerupai kopiah. Tak ketinggalan, mereka juga membawa sebuah bambu runcing yang telah disematkan bendera merah putih.
Sementara itu, polisi wanita mengenakan kebaya dan batik. Namun, ada juga yang memakai seragam coklat ala pejuang kemerdekaan.
Suasana ruang pelayanan SIM juga dibuat lebih semarak untuk menyambut perayaan 17 Agustus. Umbul-umbul dan balon bernuasa merah putih terpasang di setiap sudut ruangan.
Demi berpartisipasi menyemarakkan perayaan hari kemerdekaan, Mailizon mengaku sudah menyiapkan bambu runcing sejak dua hari lalu. Di sela-sela kesibukan tugas harian, dia menyempatkan diri membeli sebatang bambu di dekat rumahnya.
Selepas bekerja, dia membentuk batang bambu itu menjadi bambu runcing. Mailizon lalu memasang bendera Merah Putih pada bambu tersebut. Tak lupa, dia memakai seragam pejuang kemerdekaan yang sudah dipesan jauh hari. Seragam itu dipesan bersamaan dengan teman-teman sekantornya supaya tampak padu dan kompak.
Kepala Polresta Bandar Lampung Komisaris Besar Wirdo Nefisco mengatakan, ide untuk memakai seragam itu merupakan bentuk penghargaan dan penghormatan polisi kepada para pahlawan yang telah memperjuangkan kemerdekaan bangsa. Selain itu, polisi juga ingin mengajak masyarakat kembali mengenang jasa pahlawan pada masa lalu.
Yulina, warga, mengapresiasi inisiatif dari personel Polresta Bandar Lampung yang tampil beda saat melayani masyarakat. Menurut dia, kostum itu membuat aparat tampak lebih humanis saat melayani warga.
Peran aparat kepolisian yang melayani masyarakat selama 24 jam setiap hari juga amat penting. Polisi yang melindungi warga tak ubahnya pahlawan bangsa. Semangat inilah yang harus terus dijaga.