Kesadaran warga tidak menambah beban lingkungan dengan mengurangi penggunaan kantong plastik sekali pakai mulai diterapkan pada perayaan Idul Adha 2019.
Oleh
RUNIK SRI ASTUTI/IQBAL BASYARI
·4 menit baca
SIDOARJO, KOMPAS — Kesadaran warga tidak menambah beban lingkungan dengan mengurangi penggunaan kantong plastik sekali pakai mulai diterapkan pada perayaan Idul Adha 2019. Pada sejumlah lokasi di Jawa Timur, pembagian daging kurban dilakukan dengan besek dari anyaman bambu dan daun pisang.
Di Kabupaten Sidoarjo, pemanfaatan wadah yang terbuat dari anyaman bambu, salah satunya dilakukan keluarga Rahmat Muhajirin. Bertempat di rumahnya, Perumahan TNI AL Desa Sugihwaras, Kecamatan Candi, Rahmat dan istrinya, Mimik Idayana, mengurbankan delapan ekor sapi dan dua ekor kambing.
Setelah disembelih dan dipotong-potong, daging kurban dibagikan kepada fakir miskin serta kaum dhuafa di lingkungan sekitar mereka. Untuk membagikan daging kurban itu, mereka menyiapkan 2.100 besek yang dipesan dari sejumlah perajin di Sidoarjo. Sebagai alas untuk meletakkan daging kurban, digunakan daun pisang.
”Sempat kesulitan mendapatkan besek dalam jumlah tersebut karena produksi perajin tidak maksimal sehingga harus mengumpulkan dari berbagai tempat,” ujar Mimik Idayana, Minggu (11/8/2019).
Mimik menuturkan, dia mulai mengumpulkan besek sejak sebulan lalu. Pengumpulan dilakukan secara bertahap.
Penggunaan besek sebagai wadah daging kurban diharapkan mengurangi penggunaan kantong plastik sekali pakai yang banyak digunakan saat perayaan Idul Adha. Mimik dan Rahmat mengaku prihatin melihat pencemaran lingkungan oleh penggunaan kantong plastik sekali pakai. Alasannya, plastik merupakan material yang tidak bisa didaur ulang sehingga menambah berat beban lingkungan.
Berdayakan perajin
Di sisi lain, penggunaan besek diharapkan bisa memberdayakan perajin anyaman bambu yang merupakan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Para perajin anyaman bambu ini banyak tersebar di wilayah Sidoarjo. Namun, seiring waktu, geliat usaha mereka semakin meredup karena masyarakat semakin jarang yang membeli produknya.
Adapun Rahmat Muhajirin dan Mimik Idayana merupakan calon anggota legislatif dari Partai Gerindra. Rahmat terpilih sebagai anggota DPR RI periode 2019-2024, sedangkan istrinya terpilih sebagai anggota DPRD Kabupaten Sidoarjo periode yang sama.
Sementara itu, pembagian daging kurban di Masjid Al Akbar, Surabaya, Jawa Timur, yang menurut rencana dilakukan pada Senin (12/8/2019) juga akan menggunakan besek sebagai pengganti plastik. Besek seharga Rp 2.000 per buah itu diperoleh dari sejumlah pelaku UMKM di Jatim.
Helmy M Noor dari Humas Masjid Al Akbar Surabaya, Minggu, di Surabaya, mengatakan, tahun ini, sebanyak 30 sapi dan 98 kambing akan disembelih. Penyembelihan dimulai Senin sekitar pukul 06.00, termasuk di antaranya sapi dari Presiden Joko Widodo berjenis peranakan ongole seberat 1 ton yang dibeli dari peternak di Gresik.
Tidak semua hewan kurban tersebut akan disembelih di Surabaya. Sebagian akan dikirim ke beberapa masjid di sejumlah daerah. Khusus pembagian hewan kurban yang disembelih di Masjid Al Akbar, panitia akan menggunakan besek sebagai wadah daging kurban. Pihak masjid menyiapkan sekitar 3.000 besek untuk wadah daging kurban yang masing-masing paket akan diisi 1,5 kilogram daging.
”Besek-besek dibeli dari pelaku UMKM di Tulungagung seharga Rp 2.000 per buah. Penggunaan besek ini menjadi bagian dari pengurangan sampah plastik sekaligus memberikan penghasilan kepada para pelaku UMKM di Jatim,” ujarnya.
Helmy mengatakan, jumlah paket daging kurban tahun ini lebih banyak dibanding tahun lalu sebanyak 2.400 paket. Panitia sudah mendata dan memverifikasi penerima daging kurban.
Penggunaan besek ini menjadi bagian dari pengurangan sampah plastik sekaligus memberikan penghasilan kepada para pelaku UMKM di Jatim.
Menurut Helmy, penyembelihan hewan kurban tahun ini sengaja dilakukan ramah lingkungan. ”Selain tidak menggunakan kantong plastik, limbah hewan kurban akan dijadikan kompos sehingga tidak mencemari sungai,” ucapnya.
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengatakan, ada empat masjid lain di Surabaya yang menggunakan daun pisang untuk membungkus daging kurban. Keempatnya adalah Masjid Al Muhajirin, Masjid Cheng Ho, Masjid Rohman Arif, dan Masjid An Nur. Daun-daun tersebut disuplai dari kediaman Wali Kota Surabaya di Jalan Sedap Malam.
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menambahkan, penggunaan besek sebagai wadah pembagian daging kurban bisa menggerakkan perekonomian warga. Perajin besek di sejumlah daerah kebanjiran pesanan. Di sisi lain penggunaan kantong plastik yang mencemari lingkungan bisa berkurang.
”Mudah-mudahan tahun depan, semakin banyak pembagian daging kurban tidak menggunakan kantong plastik. Saya yakin UMKM di Jatim siap untuk menyuplai (besek) dalam jumlah besar,” ujarnya.