Antisipasi Lonjakan Penumpang, PT KAI Tambah Tiga Rangkaian Kereta
PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasional VIII Surabaya, Jawa Timur, menyediakan tiga kereta api tambahan untuk mengantisipasi lonjakan penumpang selama hari raya Idul Adha.
Oleh
DEFRI WERDIONO
·2 menit baca
MALANG, KOMPAS — PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasional VIII Surabaya, Jawa Timur, menyediakan tiga kereta api tambahan untuk mengantisipasi lonjakan penumpang selama hari raya Idul Adha. Dari tiga rangkaian kereta tambahan, dua di antaranya melayani penumpang ke Malang dan sebaliknya.
Manajer Humas PT KAI Daerah Operasional (Daop) VIII Suprapto, Jumat (9/8/2019), mengatakan, tiga kereta tambahan yang dimaksud adalah Sembrani Tambahan relasi Surabaya Pasar Turi-Gambir, Perjalanan Luar Biasa (PLB) Tambahan relasi Surabaya-Malang, dan PLB Tambahan relasi Malang-Surabaya.
”Ketiganya beroperasi saat masa libur Idul Adha,” ujarnya. Dengan tiga kereta tambahan itu, secara keseluruhan ada 32 rangkaian kereta yang melayani penumpang hingga ke Daop VIII selama Idul Adha dengan jumlah kursi mencapai 18.166 buah.
Hingga Jumat siang, sebagian tiket kereta untuk perjalanan Sabtu (10/8) sampai Senin (12/8) telah terjual. Untuk hari Sabtu, misalnya, sudah terjual 70 persen, Minggu 74 persen, dan Senin 67 persen. Adapun untuk perjalanan Hari Jumat ini terjual 93 persen.
Menurut Suprapto, keberadaan kereta tambahan diharapkan bisa mengakomodasi kebutuhan masyarakat terhadap alat transportasi selama libur Idul Adha, sekaligus mengoptimalkan pelayanan terhadap penumpang. Selain Surabaya, Malang juga menjadi salah satu kota tujuan favorit bagi warga yang ingin menghabiskan libur dengan berwisata.
Sementara itu, kondisi penumpang bus di Terminal Arjosari, Malang, hingga H-2 Idul Adha masih landai seperti hari biasa. Penumpang bus pada Idul Adha tidak seramai Idul Fitri. Berdasarkan pengalaman tahun-tahun sebelumnya, banyak warga yang mudik ke Madura saat Idul Adha tiba.
Agus Ruskandi dari administrasi umum Terminal Arjosari mengatakan, jumlah penumpang baik naik maupun turun dalam dua hari terakhir rata-rata mencapai 17.000 orang. Angka ini sama dengan hari biasa. ”Tidak tampak ada lonjakan atau penumpukan penumpang. Bus-bus juga masih berangkat sesuai jadwal ke semua jurusan,” katanya.
Jumlah bus yang beroperasi di Arjosari juga tidak ada penambahan meski mendekati Idul Adha. Saat ini, ada 380 bus, baik antarkota dalam provinsi maupun antarkota antarprovinsi.
Agus juga membantah masih landainya penumpang kali ini disebabkan oleh jalan tol Surabaya-Malang yang sudah difungsikan. ”Dari dulu kalau Idul Adha tidak banyak terjadi lonjakan penumpang bus. Ada penambahan, tetapi tidak signifikan seperti Idul Fitri,” katanya.