Merangkai bunga bukanlah kegiatan asal-asalan menggabungkan aneka bunga menjadi satu. Merangkai bunga mengandung seni, bahkan ada ujian kompetensinya.
Oleh
DAHLIA IRAWATI
·2 menit baca
Merangkai bunga bukanlah kegiatan asal-asalan menggabungkan aneka bunga menjadi satu. Merangkai bunga mengandung seni, bahkan ada ujian kompetensinya. Salah satu jenis hobi ini pun bisa menjadi mata pencarian potensial.
Hal itu menjadi salah satu pelajaran yang dipetik dalam kegiatan Sosialisasi Materi Uji Kompetensi Seni Merangkai Bunga dan Desain Floral Level 2, Rabu (31/7/2019), di Kota Malang, Jawa Timur.
Kegiatan itu diselenggarakan Krissan Floral Education Center, lembaga kursus dan pelatihan merangkai bunga. Lembaga itu sudah ditetapkan sebagai tempat uji kompetensi bidang seni merangkai bunga dan desain floral pertama dan satu-satunya di Kota Malang sejak Januari 2019.
Acara tersebut bertujuan memperkenalkan uji kompetensi merangkai bunga, pentingnya ikut uji kompetensi, dan materi apa saja yang diujikan. Narasumber dalam acara tersebut adalah Wendy K Mandik selaku Ketua Lembaga Sertifikasi Kompetensi Seni Merangkai Bunga dan Desain Floral.
Kegiatan sosialisasi diikuti oleh 80 peserta yang merupakan perangkai dan pencinta bunga dari Malang, Surabaya, Jember, Probolinggo, Semarang, dan Banyuwangi.
Seni merangkai bunga tidak harus melulu menggunakan bunga dan bahan-bahan berharga mahal. Beberapa bahan di sekitar kita, seperti dedaunan unik dan menarik, bisa menjadi komponen untuk merangkai bunga. Buket bunga rangkaian bisa dijual minimal Rp 100.000.
”Uji kompetensi adalah ujian oleh pemerintah agar masyarakat bisa mengukur sejauh apa kompetensi mereka dalam bidang keahlian tersebut,” kata Wendy, Kamis (1/8/2019).
Wendy mengatakan, peserta uji kompetensi yang lulus akan mendapatkan sertifikat kompeten yang berlaku di tingkat nasional dan internasional.
”Mari jangan meremehkan keahlian merangkai bunga. Mungkin keahlian ini sekarang hanya sebagai hobi atau pekerjaan sampingan saja. Tetapi, kalau punya kesempatan untuk ikut uji kompetensi dan bisa mendapatkan sertifikat, merangkai bunga bisa menjadi aset tersendiri yang bisa jadi sangat berguna kelak. Jadi, mari kita mempelajari bidang ini dengan sungguh-sungguh,” katanya.
Emi (35), perangkai bunga peserta uji kompetensi tersebut, mengatakan, selama ini ia belajar secara otodidak dari internet. Oleh karena itu, ia ingin mengikuti uji kompetensi untuk membuktikan keahliannya dalam merangkai bunga.
”Seni merangkai bunga menurut saya sangat menarik karena bunga hadir dalam setiap momen penting dalam kehidupan kita. Seperti ulang tahun, wisuda, bahkan kematian. Jadi, ke depan ada peluang sangat besar bagi mereka yang mau menekuni bidang ini,” kata Emi.
Sosialisasi tersebut juga diisi dengan demo singkat oleh tim Krissan Floral Education Center. Demonya berupa pembuatan rangkaian dasar berbentuk bulat yang dimodifikasi dengan penambahan lilin. Ada pula cara pembuatan buket presentasi dengan model korean wrapping.