Pelemparan Bom di Magelang Dilakukan Pelaku yang Sama
Kasus pelemparan bom molotov di dua lokasi di Kota Magelang, Jawa Tengah, Rabu (3/7/2019) dipastikan dilakukan pelaku yang sama. Hal ini terungkap dari rekaman kamera pemantau atau CCTV di sejumlah titik di sekitar lokasi.
Oleh
REGINA RUKMORINI
·3 menit baca
MAGELANG, KOMPAS - Kasus pelemparan bom molotov di dua lokasi di Kota Magelang, Jawa Tengah, Rabu (3/7/2019) dipastikan dilakukan pelaku yang sama. Hal ini terungkap dari rekaman kamera pemantau atau CCTV di sejumlah titik di sekitar lokasi.
Kepala Kepolisian Resor (Polres) Magelang Kota Ajun Komisaris Besar Idham Mahdi mengatakan, pihaknya belum bisa menyebutkan detail tentang jumlah dan ciri pelaku. “Sementara ini, yang bisa kami sampaikan, pelaku pelempar bom molotov terpantau bergerak dengan menggunakan sepeda motor,” ujarnya, Jumat (5/7/2019).
Seperti sempat diberitakan sebelumnya, dua lokasi yang dilempari bom molotov adalah kantor unit kecelakaan lalu lintas Polres Magelang Kota dan rumah dinas ketua DPRD Kota Magelang. Aksi pelemparan bom molotov ini terjadi Rabu (3/7) sekitar pukul 22.30.
Dari hasil rekaman CCTV, pelaku terlebih dahulu melempar bom di kantor unit kecelakaan lalu lintas, kemudian segera bergeser ke rumah dinas ketua DPRD Kota Magelang. Bom molotov yang dilempar, sejauh ini diketahui berupa botol kaca yang diisi bensin.
Idham mengatakan, saat ini pihaknya sudah memeriksa dan meminta keterangan dari tujuh saksi, yang terdiri dari penjaga malam, orang yang berada di lokasi saat kejadian, serta sebagian lainnya warga di jalan raya, yang kebetulan melihat insiden tersebut.
Polisi masih akan terus memperdalam penyelidikan untuk mengetahui motif aksi pelemparan bom molotov. Namun, untuk sementara, Idham menduga aksi ini dilakukan oleh oknum yang hanya ingin mencari perhatian saja.
“Ini adalah perbuatan oknum yang ingin mencari perhatian dengan cara mengganggu keamanan dan ketertiban di lingkungan masyarakat,” ujarnya.
Ini adalah perbuatan oknum yang ingin mencari perhatian dengan cara mengganggu keamanan dan ketertiban di lingkungan masyarakat.
Saat ini, kepolisian juga masih akan terus menganalisis hasil rekaman CCTV, bukti, serta keterangan yang didapatkan. Adapun barang bukti berupa pecahan kaca akan dikirim untuk diperiksa lebih lanjut di Laboratorium Forensik Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Tengah.
Kejadian pelemparan bom ini, lanjut Idham, tidak menimbulkan efek ketakutan di masyarakat. Kendati demikian, setelah kejadian ini, pihak Polres Magelang Kota meningkatkan upaya pengamanan dengan mengintensifkan patroli.
Bambang (52), satpam di rumah dinas ketua DPRD Kota Magelang, berharap polisi segera menemukan titik terang motif dan identitas pelaku pelemparan bom molotov. Dia mengaku masih trauma dan takut kejadian pelemparan bom molotov tersebut berulang.
“Saya khawatir nantinya pelaku pelempar bom menargetkan sasaran selanjutnya adalah orang yang ada di sekitar rumah dinas,” ujarnya.
Marsel (39), warga Kelurahan Gelangan, dekat dengan rumah dinas ketua DPRD Kota Magelang, juga menuturkan hal sama. Dia khawatir pelaku akan mengulangi perbuatan tersebut dengan menetapkan target di lokasi lain yang banyak dikunjungi warga, sehingga berpotensi jatuh korban.