Wisata Terdampak Tsunami di Banten Belum Pulih

KOMPAS/DWI BAYU RADIUS

Para peserta lomba memancing berangkat dari Mutiara Carita Hotel and Cottages, Kabupaten Pandeglang, Banten, Selasa (12/2/2019).

PANDEGLANG, KOMPAS — Geliat pariwisata di Banten belum pulih pascatsunami 2018. Para pengelola penginapan meminta berbagai pihak terus mempromosikan kawasan wisata itu agar bergairah kembali.

Tsunami melanda Banten pada akhir tahun 2018. Carita termasuk tujuan wisata yang paling parah dilanda gelombang dahsyat tersebut.

Uding Saprudin, Guest Relations Manager Mutiara Carita Hotel and Cottages, di kawasan wisata Carita, Kabupaten Pandeglang, Jumat (21/6/2019), mengatakan, tingkat hunian di penginapannya saat ini hanya sekitar 10 persen. Sebelum tsunami, okupansi itu setidaknya 60 persen.

”Kadang mencapai 90 persen, bahkan 100 persen. Tsunami kemudian terjadi dan okupansi anjlok. Selama tiga bulan, tingkat hunian itu bisa nol persen,” ujarnya.

KOMPAS/DWI BAYU RADIUS

Rapat Koordinasi Pemulihan Pariwisata bertema ”Selat Sunda Bangkit” diselenggarakan di kawasan wisata Anyer, Kabupaten Serang, Banten, Jumat (11/1/2019).

Sejak tsunami, menurut Uding, liburan Lebaran lalu menjadi masa menggembirakan untuk pertama kalinya. Okupansi Mutiara Carita Hotel and Cottages bisa mencapai 90 persen. Namun, setelah itu, tingkat hunian kembali rendah. Kamar di Mutiara Carita Hotel and Cottages berjumlah 100 unit.

Okupansi penginapan-penginapan di Carita saat ini jauh dari harapan. Karena itu, promosi mengenai Carita perlu digalakkan. ”Itu mutlak. Paling tidak, pemerintah daerah diminta memulihkan pariwisata Kabupaten Pandeglang. Promosi itu sudah dilakukan, tapi belum maksimal,” katanya.

KOMPAS/DWI BAYU RADIUS

Bupati Pandeglang Irna Narulita (berjilbab), didampingi Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Pandeglang Fery Hasanudin (berbaju oranye) dan Komandan Kodim 0601/Pandeglang Letnan Kolonel Inf Nur Heru (kiri), berbincang-bincang dengan Camat Sumur Endin Haerudin di mushala yang rusak akibat dihantam tsunami, di Desa Sumberjaya, Kecamatan Sumur, Kabupaten Pandeglang, Banten, Selasa (25/12/2018).

Maria Jatu, dari Humas Sales Pesona Banten, komunitas pegawai hotel bagian penjualan, mengatakan, okupansi penginapan-penginapan di Anyer saat ini sekitar 50 persen. Sebelum tsunami, tingkat hunian di tujuan wisata unggulan di Kabupaten Serang, Banten, itu sekitar 65 persen.

Maria yang juga Public Relations Executive Horison Ultima Ratu Serang menyebutkan, saat akhir pekan, okupansi di Anyer bahkan bisa mencapai 100 persen. ”Setelah tsunami, tingkat hunian itu anjlok. Hingga Februari 2019 saja, okupansi di Anyer hanya sekitar 5 persen,” ujarnya.