Gempa susulan dengan magnitudo 4,4 kembali terjadi di Kabupaten Sarmi, Papua, Kamis (20/6/2019), pukul 11.59 WIT. Gempa yang terjadi di darat dengan kedalaman 15 kilometer ini tidak berpotensi memicu tsunami.
Oleh
FABIO COSTA
·2 menit baca
JAYAPURA, KOMPAS — Gempa susulan dengan magnitudo 4,4 kembali terjadi di Kabupaten Sarmi, Papua, Kamis (20/6/2019), pukul 11.59 WIT. Gempa yang terjadi di darat dengan kedalaman 15 kilometer ini tidak berpotensi memicu tsunami.
Demikian informasi yang disampaikan Kepala Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Wilayah V Jayapura Petrus Demon Sili.
Petrus mengatakan, pusat gempa terletak pada koordinat 1.78 Lintang Selatan-138.60 Bujur Timur, tepatnya di darat pada jarak 18 kilometer arah barat laut Kota Kabupaten Sarmi dengan kedalaman 15 kilometer.
Ditinjau dari kedalaman hiposenter, lanjut Petrus, gempa bumi ini merupakan gempa dangkal akibat aktivitas sesar lajur anjak Mamberamo yang melintas di wilayah Kabupaten Sarmi.
”Gempa ini berupa guncangan yang dirasakan di pusat Kota Sarmi. Hingga pukul 12.25 WIT, belum terjadi lagi gempa susulan,” kata Petrus.
Ia pun mengatakan, gempa bumi tidak memicu tsunami karena terjadi di darat. Karena itu, warga diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang belum dapat dipertanggungjawabkan.
Gempa ini berupa guncangan yang dirasakan di pusat Kota Sarmi. Hingga pukul 12.25 WIT, belum terjadi lagi gempa susulan.
Diketahui, total terjadi tiga kali gempa bumi di Sarmi pada Kamis ini. Pertama, gempa dengan magnitudo 6,3 pada pukul 02.24 dan gempa dengan magnitudo 4,9 pada pukul 02.43 WIT. Kedua gempa ini juga terjadi di darat.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Papua Welliam Manderi menyatakan telah menginstruksikan jajarannya di Sarmi agar bersiaga untuk mengantisipasi dampak gempa yang terjadi berulang kali.
”Saat ini, tim kami masih berada di lapangan untuk mendata apakah terjadi kerusakan bangunan dan ada warga yang menjadi korban akibat gempa,” kata Welliam.
Beberapa warga yang dihubungi mengatakan, meski ada gempa, masyarakat tetap beraktivitas. Sampai saat ini belum ada laporan terkait dampak gempa di Sarmi.
Kapolres Sarmi Ajun Komisaris Besar Paul Ishak saat dihubungi dari Jayapura mengatakan, pihaknya belum menemukan adanya laporan kerusakan dan warga yang menjadi korban akibat gempa sebanyak tiga kali hingga Kamis siang ini.
”Dari laporan hasil pantauan di lapangan, tidak ada temuan bangunan yang rusak dan warga yang menjadi korban. Saya sudah menerjunkan anggota untuk memantau kondisi pascagempa di 10 distrik atau kecamatan,” ujarnya.