Hotel Bandara Siasati Dampak Kenaikan Tiket Pesawat
Kenaikan tarif penerbangan yang dinilai tidak biasa sangat berdampak terhadap tingkat kunjungan di hotel bandara atau airport hotels. Menyiasati dampak tersebut, pengelola hotel melakukan sejumlah terobosan, seperti menerapkan tarif yang fleksibel hingga bekerja sama dengan pengelola tempat wisata minat khusus.
Oleh
RUNIK SRI ASTUTI
·3 menit baca
SIDOARJO, KOMPAS — Kenaikan tarif penerbangan yang dinilai tidak biasa sangat berdampak terhadap tingkat kunjungan di hotel bandara atau airport hotels. Menyiasati dampak tersebut, pengelola hotel melakukan sejumlah terobosan, seperti menerapkan tarif yang fleksibel hingga bekerja sama dengan pengelola tempat wisata minat khusus.
Manager Ibis Budget Airport Hotels Bandara Juanda Surabaya Khuswatus Solikhin mengatakan, kenaikan tiket pesawat mengakibatkan tingkat kunjungan di hotel bandara turun signifikan. Penurunan terjadi sejak Januari 2019.
”Menyiasati penurunan itu, kami melakukan sejumlah strategi terobosan dan hasilnya cukup efektif. Namun, kami tetap berharap pemerintah turun tangan mengatasi masalah tarif penerbangan ini,” ujar Khuswatus, Rabu (19/6/2019).
Salah satu strategi yang dilakukan untuk menjaga okupansi hotel sesuai dengan target yang ditetapkan oleh manajemen perusahaan adalah dengan menerapkan tarif yang fleksibel. Harapannya, tarif ini mampu menarik minat masyarakat tanpa mengurangi fasilitas ataupun kualitas jasa pelayanan yang diberikan.
”Selain tarif sewa hotel secara penuh, pengunjung bisa memilih tarif transit selama empat jam atau enam jam. Tarif hotel ditawarkan mulai harga Rp 285.000,” kata Khuswatus.
Siasat lain adalah memperluas segmen pasar sehingga tidak terpaku pada penumpang pesawat yang singgah di Bandara Juanda. Caranya, dengan menggandeng pengelola tempat wisata minat khusus, seperti wisata edukasi industri. Sasarannya adalah para pelajar.
Selain itu, pengelola hotel bandara juga membidik para jamaah umrah yang potensinya cukup besar di Jatim. Fasilitas yang ditawarkan pun tidak terpaku pada sewa kamar, tetapi juga tawaran aneka makanan dan kudapan menarik dengan harga bersaing.
Ibis Budget Airport Hotels Juanda memiliki 139 kamar yang terbagi dalam tiga tipe, yakni standar, budget, dan suite. Salah satu keunggulan yang dimiliki hotel ini adalah kamar dengan pemandangan runway bandara sehingga pengunjung bisa melihat langsung proses take off dan landing.
Okupansi tertinggi terjadi pada kamar tipe standar. Peminatnya beragam, mulai dari pelancong yang bepergian sendirian (single traveler), orang yang bepergian dengan keluarga, hingga rombongan wisata yang dikelola agen perjalanan.
Seperti diberitakan sebelumnya, jumlah penumpang di Bandara Juanda turun akibat kenaikan tarif penerbangan. Sebagai gambaran, data posko terpadu monitoring angkutan udara Lebaran 2019 Bandara Juanda, total penumpang selama arus mudik dan arus balik mencapai 775.221 orang. Jumlah penumpang itu turun 25 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2018 sebanyak 1.027.733 orang.
Kondisi serupa terjadi pada pengiriman kargo udara yang tercatat hanya 2.351.707 kilogram atau turun sebesar 38 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar 3.735.951 kg. Penurunan jumlah penumpang dan kargo itu berdampak pada pergerakan pesawat.
”Data yang dihimpun, pergerakan pesawat selama Lebaran tercatat 5.908 pesawat atau turun 21 persen dari tahun lalu sebanyak 7.450 pesawat,” ujar General Manager Bandara Juanda Surabaya Heru Prasetyo.
Apabila dirinci, rata-rata jumlah penumpang yang dilayani selama Lebaran ini hanya 54.460 orang per hari. Adapun rata-rata pengiriman kargo udara sebanyak 94.911 kg per hari dengan rata-rata pergerakan pesawat 381 per hari.