MALANG, KOMPAS - Jumlah penumpang kereta api selama 22 hari masa angkutan mudik dan balik Lebaran 2019 dari Daerah Operasional 8 PT Kereta Api Indonesia mencapai 849.971 orang. Angka ini naik 12 persen dari masa angkutan Lebaran tahun 2018 yang hanya 762.135 orang.
Manajer Humas PT KAI Daerah Operasional 8 Surabaya Suprapto, ketika dihubungi dari Malang, Senin (17/6/2019), mengatakan, kenaikan penumpang kereta disebabkan penambahan sejumlah rangkaian kereta selama Lebaran dan indikasi limpahan dari penumpang pesawat akibat harga tiket tinggi.
PT KAI Daop 8 mengoperasikan 83 perjalanan kereta reguler dan 9 kereta tambahan selama masa mudik dan balik Lebaran. Beberapa kereta tambahan juga diperpanjang masa operasinya sampai 18 Juni.
Menurut Suprapto, lonjakan penumpang tertinggi terjadi pada 6 Juni atau H-2 Lebaran, yakni 44.729 penumpang dengan tujuan utama ke Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Semarang, dan Banyuwangi.
Adapun lima stasiun di wilayah Daop 8 masih menjadi tujuan utama penumpang, masing-masing Surabaya Gubeng, Surabaya Pasar Turi, Surabaya Kota, Malang, dan Sidoarjo. Jumlah penumpang naik dan turun di lima stasiun ini lebih besar dari stasiun lain.
Mengenai angkutan mudik gratis kerja sama Daop 8 dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur selama H-8 sampai H+6 Lebaran, PT KAI telah mengangkut 172.824 penumpang, terdiri 88.173 penumpang arus mudik dan 84.651 penumpang balik.
“Secara umum kegiatan pelayanan angkutan Lebaran tahun ini di wilayah Daop 8 berlangsung lancar, aman, dan terkendali,” ucapnya.
Sejumlah persiapan telah dilakukan pihak Daop 8 untuk mengantisipasi insiden dan kecelakaan, mulai dari penyediaan tenaga pengawas rel tambahan hingga material guna mengangani situasi kedaruratan.
Sejumlah persiapan telah dilakukan pihak Daop 8 untuk mengantisipasi insiden dan kecelakaan, mulai dari penyediaan tenaga pengawas rel tambahan hingga material guna mengangani situasi kedaruratan.
Adapun beberapa kereta api tambahan Lebaran yang diperpanjang masa operasinya, antara lain Sembrani Lebaran relasi Surabaya Pasar Turi-Gambir hingga 18 Juni, Kertajaya Lebaran relasi Surabaya Pasar Turi-Jakarta Pasar Senen hingga 17 Juni, dan Gajayana Lebaran relasi Malang-Gambir hingga 18 Juni.
Sementara itu kenaikan penumpang juga terjadi di Terminal Arjosari Malang. Administrasi Umum Terminal Arjosari, Agus Ruskandi, mengatakan, jumlah penumpang turun dan naik di terminal terbesar di Malang itu sejak H-7 sampai H+7 Lebaran mencapai 34.000 orang.
“Angka ini naik 20 persen dari hari biasa,” kata Agus tanpa menyebut angka penumpang pada hari biasa yang dimaksud.
Keberadaan tol sejak Surabaya dan kota lainnya ke Malang, menurut Agus membuat perjalanan darat menjadi lebih lancar. Akibatnya, moda transportasi darat, termasuk bus, kembali menjadi pilihan pemudik pada masa angkutan Idul Fitri tahun ini.