Komitmen pemerintah kabupaten/kota di Kalimantan Tengah untuk mengembangkan komoditas jagung dinilai masih rendah. Hal itu dinilai dari banyaknya lahan pertanian yang dialihfungsikan menjadi perkebunan.
Oleh
DIONISIUS REYNALDO TRIWIBOWO
·2 menit baca
PALANGKARAYA, KOMPAS — Komitmen pemerintah kabupaten/kota di Kalimantan Tengah untuk mengembangkan komoditas jagung dinilai masih rendah. Hal itu dinilai dari banyaknya lahan pertanian yang dialihfungsikan menjadi perkebunan.
Kalteng pada Minggu (16/6/2019) memecahkan rekor Museum Rekor-Dunia Indonesia (Muri) dengan membuat jagung bakar sebanyak 62.000 tongkol jagung. Jumlah itu lebih banyak dibandingkan dengan daerah Jember yang sebelumnya pemegang rekor dengan jumlah 50.000 jagung.
Produksi perlahan-lahan meningkat sejak tahun 2013. Itu terjadi karena ada upaya khusus untuk padi, jagung, dan kedelai. Jadi, setiap saat, dilaporkan terus luas tambah tanam di Kalteng ke pusat.
Meskipun memecah rekor dalam kategori bakar jagung terbanyak, jagung bukan merupakan komoditas utama di Provinsi Kalteng. Bahkan, Kalteng belum pernah mengekspor jagung.
”Peningkatan produksi perlahan-lahan meningkat sejak tahun 2013. Itu terjadi karena ada upaya khusus untuk padi, jagung, dan kedelai. Jadi, setiap saat, dilaporkan terus luas tambah tanam (LTT) di Kalteng ke pusat,” ungkap Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Peternakan Provinsi Kalteng Sunarti, di Palangkaraya, Minggu (16/6/2019).
Sunarti menambahkan, meskipun ada peningkatan produksi, komitmen mulai dari kepala daerah hingga ke petani di kabupaten/kota untuk menanam jagung masih rendah. Hal itu terlihat dari banyaknya target LTT yang tidak tercapai di kabupaten-kabupaten.
”Hanya di Kabupaten Barito Utara saja yang melampaui target, yang lain belum,” ucap Sunarti.
Di Kabupaten Barito Utara sedikitnya terdapat 30.000 hektar lebih luas tambah tanam khusus jagung. Terdapat dua jenis jagung, yakni jagung untuk pakan ternak dan jagung biasa.
Kabupaten ini merupakan salah satu pemasok jagung untuk pembuatan pakan paling besar di Kalteng. Biasanya mereka mengirim jagung ke Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan.
Kami berharap pemerintah di kabupaten/kota mau mempertahankan wilayah pertaniannya dan tidak mengubahnya ke perkebunan sehingga ada semangat lagi mau menanam dan petani sejahtera.
Mendominasi
Menurut Sunarti, kendala tersebut terjadi karena masih dominannya alih fungsi lahan pertanian ke perkebunan. Dengan demikian, banyak petani beralih profesi dan tidak bertani lagi.
”Kami berharap pemerintah di kabupaten/kota mau mempertahankan wilayah pertaniannya dan tidak mengubahnya ke perkebunan sehingga ada semangat lagi mau menanam dan petani sejahtera,” kata Sunarti.
Hal tersebut juga ditegaskan Gubernur Kalteng Sugianto Sabran. Menurut dia, rekor Muri itu merupakan pemicu untuk semua kepala daerah mau menanam jagung dan komoditas lainnya, seperti padi dan kedelai.
Hal itu juga berkenaan dengan food estate, di mana pemerintah provinsi sedikitnya menyiapkan lahan seluas lebih kurang 600.000 hektar untuk program pertanian tersebut.
”Pemerintah sedang mendorong tanaman jagung sebagai komoditas strategis penyumbang pendapatan asli daerah ini bisa dilakukan kalau semua ikut bekerja,” kata Sugianto di sela-sela acara pemecahan rekor tersebut.