Jumlah pencari kerja di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, saat ini relatif berkurang dibandingkan periode yang sama pasca-Lebaran tahun lalu. Hal ini diduga karena banyak pencari kerja telah terserap dalam lapangan kerja yang tumbuh di berbagai tempat, termasuk di desa-desa.
Oleh
REGINA RUKMORINI
·3 menit baca
MAGELANG, KOMPAS — Jumlah pencari kerja di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, saat ini relatif berkurang dibandingkan periode yang sama pasca-Lebaran tahun lalu. Hal ini diduga karena banyak pencari kerja telah terserap dalam lapangan kerja yang tumbuh di berbagai tempat, termasuk di desa-desa.
”Banyak warga kini telah terserap dalam berbagai ragam pekerjaan di sektor informal, terutama sektor pariwisata,” ujar Kepala Seksi Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kerja Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja Kabupaten Magelang Bayu Eko Prihanto, Selasa (11/6/2019).
Karena bekerja di sektor informal, warga tidak perlu repot mengurus kartu kuning untuk mendaftar sebagai tenaga kerja. Hal itu membuat jumlah pemohon kartu kuning menyusut. Pasca-Lebaran tahun lalu, jumlah pemohon kartu kuning mencapai 60-70 orang per hari. Namun, tahun ini, dalam dua hari terakhir, rata-rata jumlah pemohon hanya mencapai 20 orang per hari.
Di Kecamatan Borobudur, misalnya, penyerapan tenaga kerja di sektor wisata antara lain terjadi di balai ekonomi desa (balkondes), yang kini telah berdiri di 20 desa. Balkondes merupakan ruang promosi berbagai potensi ekonomi desa, terutama wisata, di sekitar Candi Borobudur yang diinisiasi pemerintah pusat.
Di kecamatan lain, warga desa pun telah berinisiatif membuka lapangan kerja di desa. Hal itu, di antaranya, dilakukan dengan membuka dan mengembangkan obyek-obyek wisata baru serta mengelolanya secara swadaya.
Selain itu, penurunan jumlah pemohon kartu kuning diduga juga terjadi karena warga yang baru saja lulus SMA telah banyak melamar kerja pada Mei lalu. Dua minggu terakhir bulan Mei, jumlah pemohon kartu kuning mencapai 70-80 orang per hari.
Meski begitu, penyerapan tenaga kerja di sektor informal turut dibenarkan oleh Muryati, pengantar kerja dari Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja Kabupaten Magelang. Warga Desa Majaksingi, Kecamatan Borobudur, itu mengatakan, sedikitnya 10 warga di desanya kini tidak repot lagi mengurus kartu kuning dan mencari informasi lowongan kerja.
Sebagian dari mereka sudah langsung bekerja di balkondes. Sebagian lain membantu mempersiapkan pembangunan sebuah taman yang akan menjadi obyek wisata baru di Desa Majaksingi.
Ahmad, pengelola Balkondes Kenalan di Kecamatan Borobudur, mengatakan, rekrutmen untuk pengelola balkondes sudah dilakukan sejak tiga tahun lalu. Tidak hanya terfokus di Desa Kenalan, sejumlah warga juga direkrut menjadi pengelola balkondes di desa lain.
Balkondes, menurut dia, berdampak positif menjadi penyedia lapangan kerja di desa. Di Balkondes Kenalan, jumlah tenaga kerja sebanyak enam orang. Mereka sebelumnya bekerja sebagai buruh tani, ibu rumah tangga, dan ada pula yang baru saja lulus SMA.
Ke depan, Ahmad mengatakan, pihaknya akan membuat paket wisata baru berupa kunjungan ke Bukit Gondopurowangi. ”Dengan membuka paket wisata tersebut, kami akan mengajak lebih banyak warga desa untuk terlibat bekerja sebagai pemandu wisata,” ujarnya.