Banjir di Ngabang, Kabupaten Landak, Kalimantan Barat, sudah berkurang signifikan pada Selasa (11/6/2019) pagi. Masyarakat pun mulai membersihkan lumpur di rumah mereka.
Oleh
EMANUEL EDI SAPUTRA
·2 menit baca
NGABANG, KOMPAS — Banjir di Ngabang, Kabupaten Landak, Kalimantan Barat, sudah berkurang signifikan pada Selasa (11/6/2019) pagi. Masyarakat pun mulai membersihkan lumpur sisa banjir di rumah mereka.
Pantauan pada Selasa pagi di Desa Raja, sebagian besar wilayah yang banjir sudah tidak ada genangan air. Kalaupun ada genangan air, hanya di titik tertentu di tepi Sungai Landak dan ketinggiannya tinggal berkisar 10-30 sentimeter.
Sehari sebelumnya, yakni Senin (10/6/2019) sore, Desa Raja sempat direndam banjir. Masyarakat yang melintasi daerah itu harus menggunakan perahu karena ketinggian banjir saat itu mencapai 2 meter. Bahkan, permukiman warga semuanya terendam banjir.
Demikian juga di Desa Hilir Tengah. Ketinggian air yang sempat mencapai 1 meter pada Senin sore, pada Selasa pagi sudah kering. Permukiman warga yang sempat terendam banjir pun sudah tidak terlihat lagi adanya genangan air. Demikian juga jalan raya yang sempat tidak bisa dilintasi di desa itu, pada Selasa pagi sudah bisa dilintasi kendaraan.
Asong Iskandar (60), warga Desa Raja, mengatakan, banjir berangsur surut sejak Senin pukul 22.00. Iskandar salah satu warga yang rumahnya tergenang banjir. Ketinggian air di dalam rumahnya pada Selasa pagi tinggal sekitar 10 cm. Ia pun mulai membersihkan rumahnya dari lumpur.
”Semalam saya tidak tidur untuk melihat perkembangan ketinggian air. Siapa tahu ketinggian air malah bertambah. Untungnya pada pukul 22.00 tadi malam hingga pagi ini ketinggian air ternyata berkurang signifikan,” kata Iskandar.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Landak Banda Kolaga mengatakan, kondisi banjir di Ngabang secara umum berkurang signifikan. Kalaupun ada genangan, hanya di lokasi tertentu di pinggir Sungai Landak. Banda memperkirakan kondisi di Ngabang aman.
”Kami saat ini fokus memberikan bantuan di desa-desa yang kemarin dilanda banjir. Bantuannya berupa makanan sebab ada warga yang sudah tidak sempat menyelamatkan makanan mereka,” kata Banda.
Selain itu, pihaknya juga telah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Landak untuk penanganan setelah banjir. Tim kesehatan diminta turun ke desa-desa yang dilanda banjir untuk mengantisipasi kemungkinan ada warga yang sakit karena dampak banjir.
Banda menuturkan, bantuan masih disalurkan karena banyak bantuan kemanusiaan dari berbagai pihak. BPBD menyalurkan bantuan itu ke masyarakat sesuai data yang didapat dari kepala desa.
Meskipun banjir sudah surut signifikan, BPBD tetap bersiaga. Bahkan, pada Jumat (14/6/2019), BPBD akan ke daerah paling hilir, yakni Kecamatan Sebangki, untuk melihat kondisi di wilayah itu. Sebangki rawan limpahan banjir dari Ngabang.