Hujan dengan intensitas sedang hingga lebat mengguyur Pulau Ambon, Maluku, dan sekitarnya. Curah hujan mencapai 194,9 milimeter per hari atau tergolong ekstrem.
Oleh
FRANSISKUS PATI HERIN
·3 menit baca
AMBON, KOMPAS — Hujan dengan intensitas sedang hingga lebat mengguyur Pulau Ambon, Maluku, dan sekitarnya. Curah hujan mencapai 194,9 milimeter per hari atau tergolong ekstrem. Longsor ringan pun terjadi di sejumlah lokasi. Warga diminta waspada karena hujan masih berlanjut hingga beberapa hari ke depan.
Hingga Kamis (6/6/2019) malam, hujan dengan intensitas lebat masih mengguyur Ambon. Awan juga masih tampak pekat menyelimuti langit. Akibat kondisi itu, aktivitas warga di jalanan dan pasar sepi. Debit air yang mengalir di beberapa sungai juga naik meski tak sampai meluap. Tidak ada laporan permukiman warga dilanda banjir.
Berdasarkan pantauan, sampah meluap dari gorong-gorong dan tumpah ruah ke jalanan lantaran tersumbat. Hal ini juga menunjukkan sistem drainase yang buruk dan sebagian drainase yang rusak belum diperbaiki. Di pesisir pantai, sampah tampak mengapung.
Saat ini wilayah Ambon dan sekitarnya memasuki musim hujan yang diperkirakan berlangsung hingga Agustus. Berkaca pada tahun-tahun sebelumnya, hujan deras kerap menyebabkan longsor dan banjir. Kerugian material hingga hilangnya nyawa pun beberapa kali terjadi.
Sejumlah wilayah yang paling rawan dilanda banjir adalah Batumerah dan kawasan Diponegoro. Adapun kawasan yang rawan longsor adalah Karangpanjang, Batumeja, Batugaja, dan sejumlah desa serta ruas jalan di Kecamatan Leitimur Selatan. Banyak rumah penduduk berdiri di kawasan tersebut.
Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Maluku John Hursepuny mengatakan, daerah rawan longsor dan banjir itu terus dipantau. Setiap kali terjadi curah hujan ekstrem, BPBD langsung berkoordinasi dengan ketua rukun tetangga atau tokoh masyarakat setempat.
Prakirawan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Pattimura Ambon, Ayufitriya, mengatakan, curah hujan meningkat dalam tiga hari terakhir. Pada 3 Juni lalu, curah hujan mencapai 33,1 milimeter (mm), kemudian turun menjadi 17,1 mm pada 4 Juni, tetapi meningkat tajam pada 5 Juni menjadi 194,9 mm.
”Untuk bulan Juni, curah hujan normal itu maksimal 602 mm. Untuk tanggal 5 lalu sudah termasuk ekstrem,” ujarnya seraya menambahkan, hujan dengan intensitas sedang hingga lebat masih berpeluang terjadi selama beberapa hari ke depan. Warga diminta selalu waspada.
Longsor ringan
Akibat hujan deras itu, longsor ringan terjadi di sejumlah lokasi, salah satunya di kawasan Taeno, Kecamatan Teluk Ambon. Kepala Polsek Teluk Ambon Inspektur Dua Julkisno Kaisupy memimpin pembersihan material longsor yang menutup badan jalan tersebut.
”Ada rumah warga yang kena longsor. Tidak ada korban jiwa,” kata Julkisno.
Hingga Kamis malam, tidak ada laporan adanya korban jiwa akibat bencana. Meski dalam suasana Lebaran, hujan yang mengguyur selama dua hari terakhir membuat jalanan di Kota Ambon sepi. Banyak warga yang ingin bersilaturahmi ke rumah kerabat dan keluarga pun batal.