Sultan Sepuh Kenang Kedekatan Ibu Ani dengan Cirebon
Ibu Ani Yudhoyono dikenal dekat dengan masyarakat Cirebon, Jawa Barat. Ungkapan dukacita pun mengalir ketika Bu Ani berpulang, Sabtu (1/6/2019).
Oleh
ABDULLAH FIKRI ASHRI
·2 menit baca
CIREBON, KOMPAS — Kristiani Herrawati Yudhoyono atau Ibu Ani Yudhoyono, istri presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono, dikenal dekat dengan masyarakat Cirebon, Jawa Barat. Ungkapan dukacita pun mengalir ketika Ibu Ani berpulang pada Sabtu (1/6/2019).
Sultan Sepuh XIV Pangeran Raja Adipati Arief Natadiningrat mengenang kedekatan Bu Ani dengan Cirebon dan masyarakatnya. ”Pertemuan pertama kami pada 2004 saat beliau berkunjung ke Keraton Kasepuhan Cirebon bersama Bapak SBY yang ingin mencalonkan sebagai presiden,” ujar Arief, Minggu (2/6).
Setelah menjabat sebagai Ibu Negara, pertemuan Arief dengan Bu Ani beberapa kali terjadi, baik di dalam maupun luar Istana Kepresidenan. Apalagi, selama 2004-2009, Arief menjadi anggota MPR RI dan anggota DPD RI.
”Yang paling berkesan bagi saya ketika ada kunjungan kenegaraan ke Australia, Selandia Baru, dan Timor Leste menggunakan pesawat kepresidenan,” ujarnya. Pesawat itu terdiri atas tiga ruangan, yakni untuk Presiden dan Ibu Negara, ruangan menteri dan anggota DPR serta DPD RI, dan ruangan rombongan presiden, termasuk Paspampres.
Beliau sosok ibu yang ramah, baik, tidak sombong, dan mengayomi.
Ketika SBY kembali maju sebagai calon presiden pada 2009, Arief untuk kedua kalinya bertemu Ibu Ani di Cirebon. Arief turut mendampingi SBY saat kampanye di Stadion Bima, Kota Cirebon. Masyarakat juga menyambut hangat kedatangan Bu Ani.
”Beliau sosok ibu yang ramah, baik, tidak sombong, dan mengayomi,” ucap Arief. Selain mendapatkan Tanda Kehormatan Bintang RI Adipradana pada 2011, Ani juga pernah meraih pin emas tanda inaugurasi atau pengangkatan sebagai Tokoh Penggerak Keuangan Mikro Indonesia dari Pemenang Nobel Perdamaian 2006 Muhammad Yunus.
Sering ke Cirebon
Saat menjadi Ibu Negara pada 2009-2014, Bu Ani masih sering ke Cirebon. Perempuan kelahiran 5 Juli 1952 di Yogyakarta itu kerap menumpang kereta wisata bersama para istri menteri dan duta besar saat ke Cirebon.
”Beliau bolak-balik belanja batik dan menikmati kuliner di Cirebon. Bu Ani sering memborong batik dan suka sekali dengan empal gentong serta nasi jamblang,” ujar Arief. Kehadiran Ani bahkan diabadikan dalam sebuah foto yang dipajang di dinding warung Empal Gentong H Apud, Jalan Ir Juanda, Cirebon.
Ibu Ani, yang juga aktif dalam Dewan Kerajinan Nasional, juga mengagumi seni budaya Cirebon. ”Beliau pernah ikut menyaksikan pergelaran sendratari di Gua Sunyaragi,” ujar Arief seraya menambahkan, kepergian Ani membuat keluarga besar Kesultanan Kasepuhan Cirebon merasa kehilangan.
Ani Yudhoyono mengembuskan napas terakhir di National University Hospital Singapura, Sabtu pukul 11.50 waktu setempat. Ibu dari Agus Harimurti Yudhoyono dan Edhie Baskoro Yudhoyono itu sempat dirawat sejak Februari lalu karena didiagnosis kanker darah. Bu Ani akan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta, hari ini.