Polisi Jamin Keamanan Pulau Bali Selama Libur Lebaran
Lebih dari 1.300 personel Kepolisian Daerah (Polda) Bali dan jajaran, didukung sekitar 1.450 personel dari instansi terkait, dikerahkan dalam pengamanan perayaan Idul Fitri. Pengamanan tersebut juga untuk memberikan rasa aman terhadap para wisatawan yang hendak berkunjung ke Pulau Bali selama libur Lebaran.
Oleh
COKORDA YUDISTIRA
·3 menit baca
DENPASAR, KOMPAS — Lebih dari 1.300 personel Kepolisian Daerah Bali, didukung sekitar 1.450 personel dari instansi terkait, dikerahkan dalam pengamanan perayaan Idul Fitri. Pengamanan tersebut juga untuk memberikan rasa aman terhadap aktivitas para wisatawan yang hendak berkunjung ke Pulau Bali selama libur Lebaran.
Dengan pengerahan personel dan peralatan serangkaian Operasi Ketupat Agung 2019 itu, Polda Bali menjamin keamanan dan kenyamanan di masyarakat dalam merayakan Lebaran. Selain polisi, pengamanan juga melibatkan TNI, dinas perhubungan, satuan polisi pamong praja, dan pecalang atau pengamanan desa adat di Bali.
”Saya sudah meningkatkan patroli sebagai bentuk pendekatan lunak (soft approach),” kata Kepala Polda Bali Inspektur Jenderal Petrus Reinhard Golose seusai memimpin apel pergelaran pasukan dalam rangka Operasi Ketupat Agung 2019 di Lapangan Puputan Margarana, Niti Mandala Renon, Denpasar, Bali, Selasa (28/5/2019). Golose didampingi sejumlah pejabat Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompimda), di antaranya Panglima Kodam IX/Udayana Mayor Jenderal TNI Benny Susianto, Gubernur Bali Wayan Koster, dan Kepala Kejaksaan Tinggi Bali Amir Yanto.
Polda Bali termasuk dalam 11 polda prioritas dari 34 polda di Indonesia dalam penyelenggaraan Operasi Ketupat 2019. Polda prioritas lain di antaranya Polda Metro Jaya, Jawa Barat, Jawa Timur, Lampung, dan Papua.
Secara keseluruhan, seperti disebutkan dalam amanat Kepala Polri Jenderal (Pol) Tito Karnavian, Operasi Ketupat 2019 yang dilaksanakan Polri mulai Rabu (29/5/2019) melibatkan lebih dari 160.300 personel gabungan dari kepolisian, tentara, kementerian, dan organisasi masyarakat.
Lebih lanjut Golose mengatakan, Polda Bali didukung Kodam IX/Udayana dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali menjaga keamanan dan ketertiban di Bali selama perayaan Idul Fitri dan juga bagi wisatawan yang berkunjung ke Bali. Selama pelaksanaan Operasi Ketupat Agung 2019 di Bali, Polda Bali bersama instansi terkait lainnya menyiapkan tiga pos terpadu, masing-masing satu pos terpadu di Kabupaten Karangasem, Kabupaten Jembrana, dan Kabupaten Tabanan. Selain itu juga terdapat 13 pos pelayanan dan 22 pos pengamanan di seluruh Bali.
Perlu saya tegaskan, tidak ada potensi kerusuhan di Bali.
”Perlu saya tegaskan, tidak ada potensi kerusuhan di Bali,” kata Golose. Menurut dia, pihak kepolisian bersama Panglima Kodam, Gubernur Bali, dan Kepala Kejati Bali serta pimpinan instansi lain menjadi garda terdepan dalam keamanan dan ketertiban di Bali.
”Sampai sekarang, tidak ada ancaman apa pun terhadap ’Pulau Dewata’,” ujar Golose.
Dalam rangkaian apel gelar pasukan Operasi Ketupat Agung 2019, Polda Bali mendapat bantuan peralatan sarana penanggulangan kecelakaan dari PT Jasa Raharja (Persero) Cabang Bali, antara lain 300 buah traffic cone (kerucut lalu lintas), 275 rompi, 100 jas hujan, 55 barikade, dan 2 unit alat tes alkohol.
Sebagai destinasi pariwisata, Pulau Bali masih aman untuk dikunjungi wisatawan, baik wisatawan dalam negeri maupun wisatawan luar negeri.
Gubernur Bali Wayan Koster menyatakan, Pemprov Bali mendukung upaya kepolisian menjaga keamanan, ketertiban, dan kenyamanan di Bali. Koster juga mengatakan, sebagai destinasi pariwisata, Pulau Bali masih aman untuk dikunjungi wisatawan, baik wisatawan dalam negeri maupun wisatawan luar negeri, kendati ada pemerintah sejumlah negara di Asia dan Eropa mengeluarkan anjuran perjalanan ke Indonesia.
Hal senada dikatakan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bali Nyoman Adi Wiryatama. Adi mengajak masyarakat di Bali mendukung dan membantu kepolisian dalam menjaga keamanan, kenyamanan, dan ketertiban di Bali. ”Kami percaya Bali tetap aman,” katanya.