Pasar Murah Ramadhan di Stadion Gajayana, Kota Malang, Jawa Timur, Senin (27/5/2019), disambut antusias warga. Di sini, warga berebut baju-baju bekas layak pakai, paket sembako murah, dan menukarkan uang pecahan baru.
Oleh
DAHLIA IRAWATI
·3 menit baca
MALANG, KOMPAS — Pasar Murah Ramadhan di Stadion Gajayana, Kota Malang, Jawa Timur, Senin (27/5/2019), disambut antusias warga. Di sini, warga berebut baju-baju bekas layak pakai, paket sembako murah, dan menukarkan uang pecahan baru.
Sejak dibuka pukul 08.00, pasar murah langsung diserbu masyarakat yang menanti sejak pagi. Stan paling diburu adalah lapak penjualan baju bekas. Masyarakat berjejalan di depan stan untuk bisa memilih baju-baju bekas layak pakai.
Stan baju bekas tersebut digagas Dharma Wanita Kota Malang dan Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kota Malang. Harga jual baju bekas layak pakai tersebut bervariasi, mulai Rp 1.000 per potong hingga Rp 30.000 per potong. Bahkan, ada beberapa baju digratiskan.
Kepala Bidang Ekonomi GOW Wuwuh Kanti Utami mengatakan, pihaknya mendapat sumbangan baju bekas layak pakai dari para anggotanya. Baju bekas dijual murah, kemudian uangnya disumbangkan ke panti asuhan dan panti tunawisma karya.
”Kami memang rutin menggelar pasar murah baju bekas layak pakai tersebut setiap tahun. Uang yang didapat nantinya akan disumbangkan ke panti. Daripada kami membagikan baju-baju sumbangan ke panti, malah kadang tidak terpakai. Sebab, belum tentu baju itu dibutuhkan oleh mereka. Lebih baik, baju kami jual dahulu dan uangnya baru disumbangkan. Ini lebih berguna,” tutur Kanti.
Tahun lalu, GOW berhasil mengumpulkan uang Rp 6 juta dari hasil penjualan baju bekas layak pakai tersebut. Meski baju bekas, pembeli tetap getol menawar harga.
Salah satu pembeli yang getol menawar misalnya Asmia (50), penduduk Bondowoso yang sedang berlibur ke rumah saudaranya di Malang. ”Ini harganya Rp 5.000 untuk tiga baju ini, ya?,” tanyanya kepada penjaga stan GOW.
Penjaga stan pun tersenyum dan menjelaskan bahwa harga baju dimaksud Rp 5.000 per potong. Ia pun menunjukkan baju yang dijual seharga Rp 5.000 untuk 3 potong.
”Bajunya masih bagus-bagus. Makanya saya mau beli untuk oleh-oleh anak dan keponakan di Bondowoso. Lumayan bisa dipakai untuk Lebaran,” kata Asmia. Ia memborong belasan baju dengan harga rata-rata Rp 5.000 per potong.
Sehari sebelumnya, pasar murah juga digelar Divisi Infanteri (Divif) 2 Kostrad di Kampoeng Tentara, Singosari. Pasar murah digelar selama dua hari, yaitu pada Sabtu dan Minggu (25-26/5/2019). Aneka bahan kebutuhan pokok dijual murah, seperti gula, minyak goreng, telor, dan aneka kuliner.
Panglima Divisi Infanteri 2 Kostrad Mayor Jendelar TNI Tri Yuniarto mengatakan, pasar murah tersebut bukan sekadar untuk anggota TNI, tetapi juga bagi masyarakat umum. Tujuannya, guna menjalin silaturahmi dan kedekatan TNI dengan masyarakat.
”Saya mengucapkan selamat datang dan terima kasih kepada semua peserta stan yang ikut berpartisipasi memeriahkan kegiatan Bazar Ramadhan di Kampoeng Tentara ini. Mudah-mudahan Bazar Ramadhan kali ini dapat bermanfaat bagi prajurit Divif 2 Kostrad dalam membantu memenuhi bahan kebutuhan pokok menjelang hari raya Idul Fitri,” katanya.
Ia berharap kegiatan pasar murah itu dapat meningkatkan rasa kekeluargaan dan silaturahmi di antara sesama anggota TNI, keluarga besar Divif 2 Kostrad, dan masyarakat sekitar.