Rekayasa Lalu Lintas Dioptimalkan Antisipasi Kemacetan di Pemalang
Pengalihan arus, penyiapan tempat istirahat, dan penyiagaan tim urai dilakukan untuk mengantisipasi potensi kemacetan di jalur-jalur mudik di wilayah pantai utara Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah. Salah satu titik yang dianggap paling rawan kepadatan adalah di area Gerbang Tol Gandulan.
Oleh
KRISTI UTAMI
·3 menit baca
PEMALANG, KOMPAS – Pengalihan arus, penyiapan tempat istirahat, dan penyiagaan tim urai dilakukan untuk mengantisipasi potensi kemacetan di jalur-jalur mudik di wilayah pantai utara Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah. Salah satu titik yang dianggap paling rawan kepadatan adalah di area Gerbang Tol Gandulan.
Kabupeten Pemalang memiliki empat zonasi jalur mudik yang terdiri dari Jalur Tol mulai KM 300-KM 322, jalur pantura nontol sepanjang 26 Kilometer (km), jalur dalam kota sepanjang 11,2 km, dan ruas jalur selatan sepanjang 39,1 km. Adapun Kepolisian Resor Pemalang telah menyiapkan masing-masing solusi untuk mengatasi kemacetan di empat zonasi jalur mudik tersebut.
“Bila di pintu keluar gerbang tol Gandulan terjadi antrean panjang hingga Simpang Susun Pemalang, kami akan memberlakukan pengalihan arus kendaraan dari arah barat untuk keluar di pintu keluar Pekalongan. Sebaliknya, kendaraan dari arah timur akan diarahkan keluar di gerbang exit Tol Tegal,” kata Kapolres Pemalang Ajun Komisaris Besar Kristanto Yoga Darmawan, Sabtu (25/5/2019).
Tak hanya itu, menurut Kristanto, gerbang transaksi keluar juga akan ditambah dengan memberlakukan sistem 3-1. Maksudnya, tiga gerbang untuk melayani kendaraan yang keluar tol dan satu gerbang transaksi melayani kendaraan masuk tol.
Adapun untuk mengatasi kemacetan akibat banyaknya pemudik sepeda motor dan tidak adanya pembatasan truk sumbu tiga atau lebih di Jalur Pantura Pemalang, Polres Pemalang menyiapkan pos pelayanan di terminal induk Pemalang, Petarukan, serta Comal. Saat jalur Pantura Pemalang padat, para pemudik akan diarahkan untuk beristirahat di rest area sehingga, jumlah kendaraan di jalanan berkurang.
Sementara itu, di jalur selatan, potensi kemacetan akibat kondisi jalan menyempit di Kecamatan Randudongkal. Polisi akan menyiapkan pos pelayanan di Kecamatan Randudongkal dan 30 petugas dari tim urai yang fokus mengurai kepadatan lalu lintas.
Tempat istirahat
Yoga menambahkan, tempat istirahat menjadi titik yang rawan kepadatan di ruas Tol Pejagan-Pemalang. Ketika tempat istirahat penuh, pengelola akan memberlakukan sistem buka tutup tempat istirahat.
Kepala Cabang Operasional PT Pejagan-Pemalang Tol Road (PPTR) Ian Dwinanto mengatakan, di sepanjang ruas tol Pejagan-Pemalang, terdapat 6 tempat istirahat yang bisa membantu mengurangi volume kendaraan di jalan. Keenam tempat istirahat tersebut berada di KM 252, KM 275, KM 287, KM 294, KM 282, dan KM 260.
“Tempat istirahat tersebut mampu menampung masing-masing sekitar 60 kendaraan. Saat sedang waktu-waktu puncak seperti saat waktu berbuka kondis tempat istirahat diprediksi akan padat. Untuk itu kami akan berlakukan sistem buka-tutup tempat istirahat,” ujar Ian.
Ian menambahkan, jika tempat istirahat sudah penuh, pemudik akan diarahkan menuju tempat istirahat selanjutnya atau diarahkan keluar di gerbang tol terdekat. Pemudik akan diberi informasi tempat-tempat yang bisa disinggahi di luar jalur tol seperti di Kabupaten Brebes, Kota Tegal, Kabupaten Tegal, dan Kabupaten Pemalang. Hal itu dilakukan untuk tetap menghidupkan perekonomian di luar jalur tol.