Detasemen Polisi Militer Kodam II/Sriwijaya bersama Kepolisian Daerah Sumatera Selatan masih mencari DP, terduga pelaku pembunuhan Fera Oktaria (20). Foto terduga pelaku, yang juga oknum TNI, sudah disebar dan masuk dalam daftar pencarian orang.
Oleh
RHAMA PURNA JATI
·2 menit baca
PALEMBANG, KOMPAS — Detasemen Polisi Militer Komando Daerah Militer II/Sriwijaya bersama Kepolisian Daerah Sumatera Selatan masih mencari DP, terduga pelaku pembunuhan Fera Oktaria (20). Foto terduga pelaku, oknum TNI, sudah disebar dan masuk dalam daftar pencarian orang.
Hal ini disampaikan Kepala Penerangan Kodam II/Sriwijaya Kolonel Djohan Darmawan, Senin (13/5/2019) di Palembang. ”Kemungkinan dia bersembunyi dan berdiam diri di suatu tempat. Kami terus mencarinya,” ungkap Djohan.
Kasus ini bermula dari penemuan jenazah Fera di Penginapan Sahabat Mulya di Kecamatan Sungai Lilin, Kabupaten Musi Banyuasin, Sumsel, Jumat (10/5/2019). Camat Sungai Lilin Emilya mengatakan, kasus ini terungkap saat petugas hotel menemukan mayat, sekitar pukul 11.00 WIB. Kondisi tangan korban sudah terpotong. Jenazahnya, dibungkus selimut ranjang penginapan.
Dari hasil penelusuran polisi, diduga pelakunya adalah DP. DP adalah siswa Pendidikan Kejuruan Tamtama Infanteri Resimen Induk Daerah Militer II/SWJ Baturaja. Namun, dia sudah tidak hadir tanpa izin (THTI) sejak 4 Mei lalu.
Djohan mengatakan, pihaknya sudah bekerja sama dengan Polda Sumsel, keluarga korban, dan orangtua terduga pelaku. Harapannya, DP dapat segera tertangkap guna pengembangan penyelidikan.
Djohan mengatakan, DP akan dibawa ke pengadilan militer. Jika terbukti bersalah, besar kemungkinan DP akan dicabut keanggotaannya di TNI. Setelah itu, kasus ini akan diserahkan ke pidana umum. ”Hukum harus tetap ditegakkan,” katanya.
Kepala Kepolisian Daerah Sumsel Inspektur Jenderal Zulkarnain Adinegara mengatakan, penyidik sudah memastikan terduga pelaku DP adalah kekasih korban. Keduanya sudah menjalin hubungan selama 4 tahun terakhir. Zulkarnain mengatakan, hasil penyelidikan akan diserahkan kepada Detasemen Polisi Militer (Denpom) Kodam II/Sriwijaya.
”Kami akan berkoordinasi dengan pihak Denpom untuk menyelidiki kasus ini,” kata Zulkarnain.
Kepala Bidang Humas Polda Sumsel Komisaris Besar Supriadi menerangkan, penyidik menemukan sidik jari pelaku di dinding. Hasil penyelidikan sementara, korban dieksekusi di kamar penginapan dan sebelumnya mengalami benturan keras di kepala.
”Banyak luka memar ditemukan di tubuh korban,” katanya. Sampai saat ini, sudah ada enam saksi yang diperiksa untuk mengungkap kasus ini.