Pasokan Bertambah, Harga Bawang Putih di Palembang Berangsur Turun
Penambahan pasokan menyebabkan harga bawang putih di Palembang, Sumatera Selatan yang sepekan terakhir mencapai Rp 100.000 per kilogram (kg), pada Selasa (7/5/2019), berangsur turun berkisar Rp 80.000-Rp 85.000 per kg. Pemerintah setempat telah mengusulkan penambahan stok ke Kementerian Perdagangan sejak Jumat (3/5).
Oleh
RHAMA PURNA JATI
·3 menit baca
PALEMBANG, KOMPAS — Penambahan pasokan menyebabkan harga bawang putih di Palembang, Sumatera Selatan, yang sepekan terakhir mencapai Rp 100.000 per kilogram, pada Selasa (7/5/2019) berangsur turun berkisar Rp 80.000-Rp 85.000 per kg. Pemerintah setempat telah mengusulkan penambahan stok ke Kementerian Perdagangan sejak Jumat (3/5).
Pantauan Kompas di Pasar Lemabang, Palembang, harga bawang putih sekitar Rp 80.000 per kg. Walau belum berada di harga normal, kondisi ini turun dibandingkan Senin (6/5) lalu yang mencapai Rp 100.000 per kg. ”Harga bawang putih baru turun hari ini,” kata Susilawati, pedagang sayur di Pasar Lemabang.
Kenaikan harga disebabkan keterbatasan stok bawang putih. Dalam dua pekan terakhir, dia kesulitan mendapatkan bawang putih. Kalaupun ada, pembeliannya dibatasi.
Dia mengatakan, harga bawang putih saat ini disesuaikan dengan harga bawang putih di tingkat agen, yakni di Pasar Induk Jakabaring, Palembang. Di Pasar Induk, harga bawang putih juga turun dari Rp 80.000 per kg menjadi Rp 72.000 per kg. Walaupun turun, harga ini belum mencapai kondisi normal sekitar Rp 40.000 per kg.
Menurut Susilawati, kenaikan harga disebabkan keterbatasan stok bawang putih. Dalam dua pekan terakhir, dia kesulitan mendapatkan bawang putih. Kalaupun ada, pembeliannya dibatasi.
”Biasanya kami boleh membeli bawang putih di atas 20 kg per hari, tetapi karena stok terbatas, agen membatasi pembelian tidak boleh lebih dari 20 kg per hari,” kata Susilawati.
Kendati harganya naik, daya beli warga tetap tinggi. ”Biasanya saya butuh waktu dua hari untuk menghabiskan 20 kg bawang putih, namun saat harga naik, justru hanya butuh 1 hari untuk menjual habis 20 kg bawang putih,” kata Susilawati.
Kondisi itu terjadi karena saat harga bawang putih naik, banyak pedagang tidak menjual bawang putih karena kehabisan stok.
Di Pasar Satelit, Perumnas, Kota Palembang, harga bawang putih juga turun dari semula Rp 100.000 per kg menjadi sekitar 88.000 per kg. Herawati (36), salah satu pedagang, mengatakan, kenaikan harga bawang putih sangat tergantung pada pasokan. Kebetulan dalam beberapa minggu terakhir pasokan bawang putih di Palembang menipis. ”Hal ini tampak dari penurunan penjualan dari agen,” ungkapnya.
Kebutuhan bawang putih Sumsel cukup tinggi, yakni sekitar 40 ton per hari. Tingginya kebutuhan itu karena bawang putih merupakan salah satu bahan utama pembuat cuka pempek.
Kepala Dinas Perdagangan Sumatera Selatan Yustianus menuturkan, penurunan harga disebabkan adanya tambahan pasokan di pasar. ”Sekarang harga bawang putih masih Rp 80.000 per kg. Kami berharap dalam beberapa hari ke depan harga bisa di titik normal, yakni Rp 40.000 per kg,” ungkapnya.
Yustianus mengungkapkan, sejak harga bawang putih merangkak naik hingga Rp 100.000 per kg, pihaknya sudah mengusulkan penambahan pasokan bawang putih kepada Kementerian Perdagangan. Dalam usulan tersebut, dirinya memaparkan bahwa kebutuhan bawang putih Sumsel cukup tinggi, yakni sekitar 40 ton per hari. Tingginya kebutuhan itu karena bawang putih merupakan salah satu bahan utama pembuat cuka pempek.
Yustianus berharap usulan tersebut membuat pasokan bawang putih ke Sumsel bertambah. Apalagi, pemerintah pusat sudah mengimpor bawang putih. ”Kami berharap dalam minggu ini pasokan bawang putih yang masuk ke Sumsel sesuai kebutuhan sehingga harga komoditas tersebut bisa normal kembali,” ucapnya.
Gubernur Sumsel Herman Deru mengatakan, pihaknya akan menyelidiki penyebab kenaikan harga bawang putih. ”Apakah kenaikan harga disebabkan kekurangan stok atau ada permainan,” ungkapnya.
Herman juga akan berkoordinasi dengan Bulog untuk melihat kondisi lapangan supaya harga bawang putih kembali ke harga normal. Di sisi lain, dia berharap masyarakat tidak panik sehingga terdorong menyimpan bawang putih. Pasalnya, hal itu akan berpengaruh pada pasokan di pasar. ”Kalau bisa beli sesuai kebutuhan, jangan beli untuk 30 hari ke depan,” katanya.