Banjir dan tanah longsor yang melanda Provinsi Bengkulu pada Sabtu, 27 April 2019, mengakibatkan sejumlah fasilitas umum, seperti jalan, jembatan, dan rumah warga, rusak. Selain itu, dalam musibah tersebut juga terdapat korban jiwa. Kondisi ini membuat Pemerintah Kota Surabaya segera bertindak untuk menyalurkan bantuan ke lokasi bencana.
Oleh
AGNES SWETTA PANDIA
·4 menit baca
SURABAYA, KOMPAS —Banjir dan tanah longsor yang melanda Provinsi Bengkulu pada Sabtu, 27 April 2019, mengakibatkan sejumlah fasilitas umum, seperti jalan, jembatan, dan rumah warga, rusak. Selain itu, dalam musibah tersebut juga terdapat korban jiwa. Kondisi ini membuat Pemerintah Kota Surabaya segera bertindak untuk menyalurkan bantuan ke lokasi bencana.
Hampir setiap ada daerah yang dilanda bencana alam, seperti banjir, tanah longsor, gunung meletus, dan gempa, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya rutin mengirim bantuan. Bantuan berupa barang, pembangunan fasilitas paling mendesak, seperti sekolah dan membangun pasar, pasokan air bersih ke permukiman.
Bantuan dari Pemkot Surabaya kepada korban bencana alam di sejumlah daerah berasal dari sumbangan warga Surabaya. Bantuan tidak hanya berupa makanan, pakaian, dan minuman, tetapi juga uang. Dana sumbangan dari warga Surabaya, kata Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, Rabu (1/5/2019), biasanya dipakai untuk membeli barang sesuai kebutuhan korban bencana di lokasi.
Bantuan, kata Risma, tidak hanya barang, seperti makanan, minuman, serta kebutuhan perempuan dan anak balita, tetapi juga berupa tandon air, pompa air, dan tenda. Bahkan, di Padang, Sumatera Barat, dibangun gedung SD. Demikian juga di Lombok, Nusa Tenggara Barat. Sementara di Palu, Sulawesi Tengah, Pemkot Surabaya membangun pasar. Tenaga kesehatan, tukang, dan ahli bangunan juga diberangkatkan ke lokasi bencana.
Dalam waktu dekat, lanjut Risma, beberapa siswa SD di Kota Surabaya yang rutin menyumbangkan hasil tabungan atau celengan kepada korban bencana di daerah juga akan diberangkatkan ke Lombok Utara.
Hadir saat penyerahan
Pemkot Surabaya sudah hampir 90 persen melaksanakan pembangunan gedung SD di Lombok Utara. ”Nanti ketika penyerahan dari Pemkot Surabaya kepada pemkab setempat, kami ajak perwakilan siswa SD yang ikut menyumbang dari celengannya. Cara ini untuk memupuk solidaritas dan cinta sesama tanpa melihat lagi ada perbedaan,” kata Risma.
”Banyak sekali anak Surabaya membawa celengannya sendiri dan isinya diserahkan kepada Pemkot untuk dipakai membantu sesama di daerah yang terkena bencana.” ucapnya.
Banyak sekali anak Surabaya membawa celengannya sendiri dan isinya diserahkan kepada Pemkot untuk dipakai membantu sesama di daerah yang terkena bencana.
Menurut Kepala Bagian Administrasi Kesejahteraan Rakyat Pemkot Surabaya Imam Siswandi, bantuan untuk Bengkulu langsung dikirim pada hari Rabu. Bantuan yang dikirim berupa makanan, pakaian, perlengkapan perempuan, sarung, dan susu untuk anak balita.
”Barang bantuan sosial kemanusiaan untuk bencana banjir di Bengkulu kami kirim melalui kargo T2 Bandara Juanda, Surabaya, pada Selasa (30/4/2019) malam dan Rabu (1/5/2019) sekitar pukul 06.00, kemudian diangkut dengan pesawat Citilink menuju Bandara Bengkulu,” kata Imam di Taman Surya Surabaya.
Ia menambahkan, setiba di Bandara Bengkulu, bantuan yang dikirim oleh Pemkot Surabaya langsung akan didistribusikan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bengkulu ke daerah-daerah terdampak. ”Kami perkirakan bantuan tiba di Bandara Bengkulu sekitar pukul 13.00, selanjutnya akan didistribusikan oleh BPBD setempat,” ujarnya.
Bantuan untuk korban banjir dan longsor di Provinsi Bengkulu tersebut sebanyak 1.695 dus dan 278 pak dengan berat total mencapai 3.283 kilogram. Rinciannya adalah biskuit gabin sebanyak 125 dus serta 42 pak atau seberat 588 kilogram.
Barang lain adalah mi instan sebanyak 500 dus serta 167 pak dengan berat 1.933 kilogram, susu anak balita sebanyak 23 dus serta 16 pak dengan berat 237,26 kilogram, dan makanan bayi sebanyak 10 dus serta 6 pak dengan berat 65,76 kilogram.
Selain bantuan dalam bentuk makanan, Pemkot Surabaya juga mengirim pakaian dan perlengkapan perempuan. Rinciannya, pakaian bayi 1 dus serta 1 pak dengan berat 8,40 kilogram, pakaian anak 1 dus serta 1 pak dengan berat 28,88 kilogram, pembalut sebanyak 35 dus serta 35 pak dengan berat 166,6 kilogram, dan sarung sebanyak 1.000 dus serta 10 pak dengan berat 254,34 kilogram.
Koordinasi
Untuk memastikan agar bantuan yang dikirim sampai ke lokasi pengungsian, pihaknya Pemkot telah melakukan komunikasi dan koordinasi dengan BPBD Provinsi Bengkulu. Hal itu juga untuk memastikan agar bantuan yang dikirim sesuai dengan kebutuhan yang dinilai mendesak di lokasi bencana.
Dengan begitu, diharapkan bantuan yang dikirim dapat langsung dimanfaatkan oleh masyarakat. ”Informasi yang kami dapat dari BPBD setempat, saat ini kebutuhan yang mendesak berupa makanan. Karena itu, kami juga kirim mi instan dan biskuit ke sana,” katanya.
Sebelumnya, Pemkot Surabaya juga mengirim bantuan kemanusiaan ke beberapa kota/kabupaten yang terkena musibah bencana, seperti Lamongan, yang mengalami bencana banjir akibat luapan Sungai Bengawan dan Sungai Jero.
Bantuan juga dikirim untuk korban banjir di Kabupaten Ponorogo dan Ngawi serta korban gempa di Palu dan Donggala. ”Pemkot Surabaya juga kirim bantuan kemanusiaan untuk korban bencana alam di Sentani (Papua) dan Manggarai (Nusa Tenggara Timur),” katanya.
Ia berharap bantuan kemanusiaan yang dikirim tersebut setidaknya dapat membantu masyarakat yang terkena musibah. Selama ini, Pemkot Surabaya memang sering kali turut andil membantu wilayah-wilayah yang terkena musibah. Hal ini tak lepas dari sosok kepemimpinan Risma yang sangat peduli terhadap nasib saudara-saudara sebangsa dan setanah air.