PALEMBANG, KOMPAS Ribuan peziarah memadati jalan dari kawasan Pasar Kuto Palembang, Sumatera Selatan, tepatnya di depan Masjid Daarul Muttaqien, Jumat (26/4/2019). Dari sana mereka berkunjung ke sejumlah makam ulama besar yang menyebarkan agama Islam di Palembang. Tradisi yang dinamakan ziarah kubra ini menjadi daya tarik wisata religi. Turis datang dari dalam negeri dan mancanegara.
Sebelum berziarah, warga shalat subuh di Masjid Daarul Muttaqien. Dari masjid itu, mereka berjalan bersama, berziarah ke makam ulama besar, di antaranya makam Habib Aqil bin Yahya dan Habib Ahmad bin Syech Shahab.
Sepanjang perjalanan, lantunan pujian dan doa terus berkumandang. Para ulama berjalan di tengah-tengah peziarah. Saat berada di makam Habib Ahmad bin Syech Shahab, peziarah berdoa dan mendengarkan ceramah singkat.
Seusai ziarah, mereka berkumpul untuk makan bersama. Menunya nasi minyak dan daging kambing yang dihidangkan di atas nampan. Tiap nampan dikelilingi empat orang. ”Kalau dihitung dari jumlah nampan, yang datang diperkirakan mencapai 5.000 orang,” kata Habib Mahdi Syahab dari humas panitia.
Habib Mahdi mengatakan, ziarah kubra merupakan tradisi turun-temurun. Berkat kemajuan teknologi informasi, ziarah yang dulunya dilakukan sekelompok orang kini diikuti semua kalangan. Bahkan, peziarah ada yang dari mancanegara, di antaranya Malaysia, Filipina, Thailand, Singapura, Arab Saudi, dan Yaman.
Pada puncak acara ziarah kubra, yakni Minggu (28/4), peziarah akan mengunjungi kompleks pemakaman Kesultanan Palembang Darussalam di Kawah Tengkurep. Di sana, ada makam Sultan Mahmud Badaruddin I Jaya Wikramo yang diperkirakan wafat pada 1756. Dia dimakamkan bersama istri dan gurunya, Imam Sayyid Idrus Al-Idrus dari Yaman.
Kepala Dinas Pariwisata Sumatera Selatan Isnaini Madani mengatakan, ziarah kubra merupakan salah satu tradisi andalan wisata religi di Palembang. ”Dengan kedatangan wisatawan tentu akan meningkatkan roda perekonomian warga setempat,” katanya.
Selain ziarah kubra, pemerintah daerah juga memiliki agenda wisata andalan untuk menggaet turis, di antaranya perayaan Cap Go Meh di Pulau Kemaro yang juga dihadiri ribuan wisatawan.
Saat ini Pemkot Palembang juga tengah membuat konsep perjalanan dengan menjadikan Sungai Musi sebagai jalur transportasi. Obyek wisata yang ditawarkan antara lain Kampung Kemaro, Kampung Al-Munawar, Tuan Kentang, dan Masjid Ki Marogan. (RAM)