Relawan Prabowo-Sandi Kalsel Tuntut KPU Jujur dan Adil
Relawan pendukung pasangan capres-cawapres nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, menggelar aksi damai ke Kantor KPU Kalimantan Selatan, di Banjarmasin, Rabu (24/4/2019). Mereka menuntut KPU untuk jujur dan adil dalam proses rekapitulasi penghitungan suara pilpres.
Oleh
JUMARTO YULIANUS
·2 menit baca
BANJARMASIN, KOMPAS — Relawan pendukung pasangan calon presiden-wakil presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno, menggelar aksi damai ke Kantor Komisi Pemilihan Umum Provinsi Kalimantan Selatan di Banjarmasin, Rabu (24/4/2019). Mereka menuntut KPU untuk jujur dan adil dalam proses rekapitulasi penghitungan suara pemilihan presiden.
Relawan Prabowo-Sandi Kalsel yang menamakan diri Aktivis Cinta Demokrasi mendatangi Kantor KPU Kalsel di Jalan Ahmad Yani, Banjarmasin, sekitar pukul 15.00 Wita. Mereka membawa spanduk bertuliskan tuntutan dan secara bergantian berorasi di depan Kantor KPU Kalsel yang dijaga ketat aparat kepolisian.
Muhammad Ruzaini, koordinator aksi damai, menyampaikan, aksi tersebut dilakukan untuk memperingatkan penyelenggara pemilu, khususnya KPU, di Kalsel agar berlaku jujur dan adil dalam setiap proses tahapan pemilu.
”Jangan sampai KPU curang karena kami, seluruh relawan Prabowo-Sandi, terus mengawal proses ini dari awal sampai akhir. Kami akan pantau terus prosesnya mulai dari TPS (tempat pemungutan suara), kecamatan, sampai selesai nanti,” tuturnya.
Jika ditemukan ada indikasi kecurangan, Ruzaini memastikan akan segera diproses secara hukum. Temuan kecurangan akan dilaporkan ke aparat penegak hukum supaya diproses sesuai aturan yang berlaku. ”Jika ada kecurangan, kami kejar sampai ke mana pun, sampai titik darah penghabisan,” ujarnya.
Menurut anggota KPU Kalsel dari Divisi Data dan Informasi, Siswandi Reya’an, aksi damai ke Kantor KPU kali ini menjadi pelecut semangat bagi komisioner untuk bekerja dengan lebih tertib, efektif, dan efisien. Sebagai penyelenggara pemilu, KPU memang dituntut bisa menjaga amanah terkait proses penghitungan suara untuk pilpres dan legislatif di semua level.
”Kami berterima kasih karena apa yang sudah kami kerjakan menjadi perhatian masyarakat. Jika ditemukan kekeliruan, itu menjadi kontrol sosial buat kami untuk bisa bekerja lebih baik lagi,” katanya.
Siswandi mengatakan, KPU berkomitmen menjaga suara yang sudah diberikan masyarakat pada 17 April lalu sehingga tidak ada masyarakat yang merasa suaranya dihilangkan dan dirugikan. Masyarakat dipersilakan mengawasi dan mengikuti proses rekapitulasi penghitungan suara yang saat ini masih berlangsung di tingkat kecamatan.
Proses rekapitulasi di tingkat kecamatan berlangsung sampai 4 Mei. Setelah itu, dilanjutkan rekapitulasi di tingkat kabupaten/kota dan terakhir di provinsi.
”Setiap proses rekapitulasi berlangsung terbuka. Siapa saja yang memegang mandat sebagai saksi partai politik, DPD, dan presiden, bisa mengikuti proses rekapitulasi itu,” ujarnya.