Usaha Kecil di Solo Perluas Pemasaran Melalui Inacraft
Usaha mikro, kecil, dan menengah kerajinan dan batik di Solo, Jawa Tengah, didorong meluaskan jaringan usaha dan pemasaran melalui ajang Inacraft 2019.
Oleh
ERWIN EDHI PRASETYA
·3 menit baca
SOLO, KOMPAS - Usaha mikro, kecil, dan menengah kerajinan dan batik di Solo, Jawa Tengah, didorong meluaskan jaringan usaha dan pemasaran. Untuk itu, Pemerintah Kota Solo akan mengirimkan 25 usaha terpilih mengikuti pameran The 21th Jakarta International Handicraft Trade Fair atau Inacraft 2019 di Jakarta, 24-28 April 2019.
Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Solo Nur Haryani mengatakan, Pemerintah Kota Solo akan membuka 19 stan di pameran Inacraft 2019. Sebelumnya, Pemkot Solo telah membuka pendaftaran bagi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) untuk mengikuti pameran ini. Dari 41 pendaftar, telah terseleksi sebanyak 25 UMKM yang di antaranya bergerak dalam usaha batik, lurik, dan kerajinan.
“Kami tidak hanya menargetkan transaksi dalam negeri bagi UMKM. Karena disana akan ada pembeli luar negeri, maka kami harapkan banyak pembeli luar negeri juga nyantol (tertarik),” kata Haryani di Solo, Senin (22/4/2019).
Haryani mengatakan, 25 UMKM yang terseleksi ikut dalam pameran Inacraft diharapkan dapat memanfaatkan peluang untuk meluaskan pemasaran, tidak hanya pasar dalam negeri, tapi juga ekspor. Dengan demikian, UMKM diharapkan bisa naik kelas dengan mengembangkan skala bisnisnya lebih besar.
“Yang kami harapkan mereka bisa mendapatkan transaksi ritel. Seusai pameran, mereka juga dapat memajukan usahanya karena mendapatkan pesanan-pesanan,” ujar Haryani.
Ketua Tim Kurator UMKM David R Wijaya mengatakan, 25 UMKM yang difasilitasi mengikuti Inacraft 2019 itu telah melalui proses kurasi. Mereka dinilai dari aspek kualitas produk hingga kesiapan menerima dan menggarap pesanan dalam jumlah besar.
“Pameran ini sangat menarik karena bisa menggenjot transaksi ritel dan bisa menjaring peluang ekspor karena pembeli dari beberapa negara, seperti Singapura dan Malaysia, akan datang. Jadi, prospek untuk ekspor cukup besar,” ujarnya.
David, yang juga merupakan Wakil Ketua DPP Asosiasi Industri Permebelan dan Kerajinan Indonesia (Asmindo), mengatakan, Pemilu 2019 yang berlangsung dengan aman dan damai merupakan sinyal positif bagi dunia usaha. Karena itu, pelaku UMKM juga harus bisa menangkap momentum itu untuk meluaskan pemasaran produk sekaligus juga membangun jejaring usaha dengan pelaku UMKM dari daerah lain.
Anggota Tim Kurator UMKM yang juga pengusaha batik di Solo, Gunawan Setiawan, mengatakan, meskipun Inacraft bukan pameran yang fokus pada penjualan ekspor, UMKM dari Solo bisa berinteraksi dengan peserta pameran dan pembeli dari negara-negara Asia Tenggara. Hal itu dapat menambah wawasan dan menjajaki potensi ekspor.
Untuk itu, UMKM diharapkan benar-benar memanfaatkan pameran ini secara optimal. Setelah mengikuti Inacraft, umumnya UMKM bisa lebih berkembang usahanya.
“Saya dulu juga binaan Dinas Koperasi dan UMKM Solo, alumni peserta pameran Inacraft. Pameran ini bagus sekali bagi UMKM untuk bisa naik kelas, meningkatkan omzet penjualannya,” ujar Gunawan.