MAKASSAR, KOMPAS — Rangkaian Tri Hari Suci mencapai puncaknya pada misa Sabtu Suci, malam tirakatan memperingati teladan kebangkitan Tuhan pada Minggu Paskah. Melalui rangkaian perayaan selama tiga hari itu, umat Kristiani di Katedral Hati Yesus yang Mahakudus, Makassar, Sulawesi Selatan, diajak meneladani ketaatan Yesus Kristus kepada Allah serta wujud cinta tak bersyarat.
Hal ini diungkapkan Uskup Agung Makassar Monsinyur Johannes Liku Ada’ dalam khotbah pada misa Sabtu Suci pertama, Sabtu (20/4/2019) sore. Tri Hari Suci menjadi rangkaian yang tidak dapat dipisahkan dari yang lain karena mencerminkan iman Kristiani.
Perayaan Kamis Putih yang memperingati perjamuan terakhir Yesus bersama murid-muridnya melambangkan cinta kepada sesama. Roti dan anggur dalam perjamuan tersebut melambangkan pengorbanan tubuh dan darah-Nya bagi sesama. Sementara itu, Jumat Agung untuk memperingati wafatnya Isa Almasih melambangkan ketaatan-Nya kepada kehendak Tuhan.
”Dari sudut pandang hubungan Yesus dengan manusia, pengorbanannya adalah kasih yang tak bersyarat. Dari sudut pandang relasi Yesus, yang turun ke Bumi sebagai manusia, dengan Allah, salib menjadi lambang kesetiaan terhadap kehendak Allah hingga titik akhir,” kata Johannes.
Adapun Sabtu Suci dan Sabtu Paskah untuk merayakan kebangkitan Yesus menegaskan janji akan keselamatan setelah kematian. Kebangkitan Yesus juga membebaskan manusia dari dosa-dosa yang menderanya.
Pada malam tirakatan menyambut Paskah ini dilaksanakan upacara cahaya sebagai perwujudan kebangkitan Yesus ke dunia yang gelap akan dosa. Umat menyalakan lilin pada awal misa serta saat mengucapkan janji pembaptisan. Kemudian, umat diperciki air suci sebagai lambang pembaptisan.
”Kristus menjadi cahaya dunia yang dilambangkan lilin paskah. Yesus kembali hidup ke dunia yang gelap untuk membebaskan dan memerdekakan manusia dari belenggu dosa. Semua berkat kasih tanpa batas-Nya kepada manusia,” kata Uskup.
Selain oleh Uskup, misa tersebut juga dibawakan Vikaris Yudisialis Keuskupan Agung Makassar Frans Nipa Pr dan Pastor Paroki Katedral Makassar Wilhelminus Tulak Pr. Sebelum misa diakhiri, Wilhelminus mengucapkan terima kasih kepada sejumlah pihak yang telah mendukung kelancaran perayaan Tri Hari Suci, seperti petugas liturgi, paduan suara, dan petugas tata tertib.
”Terima kasih juga saya ucapkan kepada Kepala Kepolisian Daerah Sulsel Inspektur Jenderal Hamidin dan personel Brimob Polda Sulsel, khususnya tim Gegana yang sudah memberikan rasa aman bagi umat,” kata Wilhelminus.