Dua Kelurahan di Kota Serang Lakukan Pemungutan Suara Ulang
Pemungutan suara ulang diadakan di dua lokasi di Kota Serang, Banten, Minggu (21/4/2019). Daftar pemilih tetap di tempat-tempat pemungutan suara itu 477 orang. Semua Kelompok Penyelenggaraan Pemungutan Suara yang melakukan pemungutan suara ulang itu bekerja dengan lancar.
Oleh
DWI BAYU RADIUS
·2 menit baca
SERANG, KOMPAS — Pemungutan suara ulang diadakan di dua lokasi di Kota Serang, Banten, Minggu (21/4/2019). Daftar pemilih tetap di tempat-tempat pemungutan suara itu sebanyak 477 orang.
Komisioner Komisi Pemilihan Umum Kota Serang, Fahmi Musyafa, di sela-sela meninjau pemungutan suara ulang di Kelurahan Sumurpecung, Kecamatan Serang, mengatakan, pemungutan itu juga diselenggarakan di Kelurahan Cipocok Jaya, Kecamatan Cipocok Jaya.
Berdasarkan pengamatan, pemungutan suara ulang di Kelurahan Sumurpecung dilakukan di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 024. Anggota Kelompok Penyelenggaraan Pemungutan Suara (KPPS) memanggil warga yang hendak menggunakan hak pilihnya. Warga datang dan memberikan surat undangan kepada anggota KPPS.
Di TPS itu tersedia empat bilik suara. Pemungutan dilaksanakan di tenda dengan terpal biru yang didirikan di halaman rumah warga. Di depan tenda itu dipasangi spanduk dengan tulisan yang menjelaskan tentang pemilihan suara ulang dan ajakan untuk menyukseskannya.
Fahmi mengatakan, pemilihan suara ulang diadakan di TPS 024 karena KPPS bersama satu saksi melakukan kesalahan. Setelah pemungutan suara selesai pada 17 April 2019 sekitar pukul 13.00, mereka sepakat untuk mencoblos tiga paket atau 15 lembar surat suara secara acak.
Menurut Fahmi, pemilihan suara ulang juga diadakan di TPS 05 Kelurahan Cipocok Jaya. Pemungutan itu dilakukan karena KPPS melakukan kelalaian. ”Ada pemilih beralamat di luar Kota Serang dan tidak memiliki formulir A5, tetapi diperbolehkan mencoblos surat suara,” katanya.
Pemilih di TPS 024 Kelurahan Sumurpecung, Ratu Ofat Herlina (43), mengatakan, sebagai warga negara yang baik, dirinya tidak berkeberatan melakukan pemilihan suara ulang. ”Waktu mendengar tentang pengumuman tentang pemilihan suara ulang, saya biasa saja. Enggak repot,” katanya.