Umat Katolik Roh Kudus Surabaya Mengikuti Kisah Sengsara Yesus
Rangkaian Tri Hari Suci bagi umat Katolik dimulai dengan kisa Kamis Putih pada Kamis (18/4/2019) malam. Pada misa itu dilakukan prosesi pembasuhan kaki 12 rasul Yesus oleh imam di Gereja Katolik Roh Kudus Surabaya kepada 12 ketua lingkungan dari seluruh wilayah di paroki itu.
Oleh
AGNES SWETTA PANDIA
·2 menit baca
SURABAYA, KOMPAS — Rangkaian Tri Hari Suci bagi umat Katolik dimulai dengan kisah Kamis Putih pada Kamis (18/4/2019) malam. Pada misa itu dilakukan prosesi pembasuhan kaki 12 rasul Yesus oleh imam di Gereja Katolik Roh Kudus Surabaya kepada 12 ketua lingkungan dari semua wilayah di paroki itu.
Pada Jumat (19/4/2019) pukul 07.00, umat Paroki Roh Kudus mengikuti kisah sengsara Yesus atau jalan salib hidup. Tak kurang dari 500 umat mengikuti jalan salib dengan 14 pemberhentian dari dalam gereja, lalu di halaman hingga tempat parkir melewati Jalan Tapak Siring, yang masih di sekitar gereja.
Drama kisah sengsara Yesus yang berlangsung sekitar 60 menit sebagai kesempatan bagi umat untuk merenungkan kisah sengsara Yesus yang terjadi 2.000 tahun silam.
Selama perjalanan dari Yesus yang diperankan oleh Albertus Haryo Sasongko (21), mulai dari diserahkan oleh muridnya hingga wafat disalib, menjadi perenungan bagi umat akan penyiksaan terhadap Yesus.
Membawa perdamaian
Dalam homilinya, Romo Korinus Budaya SVD mengatakan, melalui kisah sengsara Yesus, umat agar lebih bersikap melayani daripada dilayani. Umat juga diminta untuk selalu membawa perdamaian di tengah-tengah masyarakat.
Mengikuti sekaligus menyaksikan drama kisah sengsara Yesus, banyak umat menangis, bahkan beberapa di antara berusaha menjauh penyiksaan berulang kali dilakukan serdadu.
Setiap misa berlangsung mulai dari Kamis Suci, Jumat Agung, Sabtu hingga Minggu Paskah, pengamanan hampir semua gereja di Kota Surabaya mendapat kawalan anggota polisi, TNI, linmas, dan Banser.