Kodam Bukit Barisan Bangun Kerukunan Umat Beragama
Oleh
Nikson Sinaga
·3 menit baca
MEDAN, KOMPAS — Komando Daerah Militer I/Bukit Barisan melaksanakan program Tentara Manunggal Membangun Desa atau TMMD ke-104 di empat provinsi wilayah kerjanya, yakni Sumatera Utara, Riau, Kepulauan Riau, dan Sumatera Barat. Program TMMD tahun ini tidak hanya melakukan pembangunan fisik, tetapi juga memelihara persaudaraan antarumat beragama.
”TMMD tahun ini memantapkan kerukunan antarumat beragama untuk mencegah konflik di masyarakat, radikalisme, terorisme, dan intoleransi. Program ini juga untuk meningkatkan ekonomi masyarakat dan memelihara kesehatan lingkungan,” kata Kepala Penerangan Kodam I/Bukit Barisan Kolonel (Inf) Roy Hansen J Sinaga, di Medan, Senin (1/4/2019).
Roy mengatakan, TMMD di wilayah Kodam Bukit Barisan dilaksanakan di enam daerah, yaitu Kabupaten Nias dan Batubara (Sumut), Kota Batam (Kepulauan Riau), Kabupaten Indragiri Hulu (Riau), serta Mentawai dan Pariaman (Sumatera Barat).
TNI dan Polri benar-benar saling membaur dengan rakyat dan mempererat persaudaraan.
TMMD tersebut dilaksanakan dalam semangat tema nasional TMMD, yakni ”Melalui TMMD Kita Tingkatkan Kebersamaan Umat serta Semangat Gotong Royong dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara guna Mewujudkan Ketahanan Nasional”. TMMD tersebut tidak hanya diikuti prajurit TNI, tetapi juga personel Polri, Kementerian Agama, warga, dan mahasiswa.
Roy menjelaskan, mereka melakukan sejumlah pembangunan fisik, yakni pembangunan jalan, pembuatan irigasi sawah, dan perbaikan sejumlah rumah ibadah. ”Selain pembangunan fisik, kami juga memberikan bantuan penunjang pelaksanaan kegiatan ibadah agama, seperti sajadah dan buku-buku agama,” katanya.
Roy mengatakan, mereka tetap memelihara semangat TMMD yang hidup dari tahun ke tahun, yakni kemanunggalan TNI dengan rakyat. Karena itu, personel Satuan Tugas TMMD tidur di rumah masyarakat dan di lokasi pekerjaan. ”TNI dan Polri benar-benar saling membaur dengan rakyat dan mempererat persaudaraan,” kata Roy.
Untuk memelihara persaudaraan antarumat beragama, kata Roy, prajurit melaksanakan ibadah bersama masyarakat. Para prajurit juga tidak hanya sekadar tidur di rumah masyarakat, tetapi juga mengajak masyarakat di wilayahnya untuk memelihara dan menjaga kerukunan umat beragama serta menjauhi sikap radikalisme.
”TMMD diharapkan dapat membentengi masyarakat dari perembesan radikalisme,” ucap Roy.
Semua hasil pekerjaan dalam program TMMD ke-104 ini, kata Roy, akan terus dipantau dan dievaluasi. Mereka berharap pekerjaan itu juga bisa dilanjutkan pemerintah daerah masing-masing.
Ini juga menunjukkan kehadiran negara di tengah masyarakat.
Komandan Kodim 0208/Asahan Letnan Kolonel (Inf) Sri Marantika Beruh mengatakan, pekerjaan fisik yang mereka lakukan di Batubara ialah pembangunan jalan rabat beton sepanjang 551 meter dan pembuatan saluran irigasi sepanjang 500 meter.
Di Batubara juga dilakukan pekerjaan nonfisik, yaitu penyuluhan bahaya teroris dan radikalisme, bahaya narkoba, penyuluhan bela negara, sosialisasi mitigasi bencana, serta pelayanan publik dan kependudukan. Untuk melakukan peningkatan ekonomi, juga dilakukan penyuluhan peternakan dan pertanian.
Bupati Batubara Zahir mengatakan, TMMD merupakan sarana untuk menyatukan kekuatan TNI, Polri, pemerintah, dan rakyat untuk membangun desa. ”Ini juga menunjukkan kehadiran negara di tengah masyarakat,” ujarnya.
Zahir mengatakan, dalam program TMMD tersebut, Pemkab Batubara juga ikut melakukan perbaikan infrastruktur, rehabilitasi rumah, gerakan kebersihan, penghijauan, serta penyuluhan kesehatan. Pemkab memberikan bantuan rehabilitasi rumah untuk 233 keluarga.