SURABAYA, KOMPAS — TNI dan Polri menjamin keamanan pemungutan suara Pemilihan Umum 2019 pada Rabu (17/4/2019). Masyarakat jangan takut untuk datang ke tempat pemungutan suara guna memberikan hak politik.
Demikian ditegaskan oleh Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kepala Polri Jenderal (Pol) Tito Karnavian seusai upacara pembukaan Latihan Integrasi Taruna Wrenda Nusantara ke-39, Senin (1/4/2019), di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Jawa Timur.
Panglima TNI mengatakan, masyarakat tidak perlu takut untuk memberikan hak politik. Jangan mudah terpengaruh atau terprovokasi hoaks atau berita bohong soal ancaman keamanan situasi dan kondisi saat pemungutan suara. ”Kami menjamin keamanan dari rumah sampai TPS,” kata Hadi diamini oleh Tito yang berdiri mendampingi.
Kami menjamin keamanan dari rumah sampai TPS.
Tanggal pelaksanaan pemungutan suara untuk memilih presiden-wakil presiden, anggota DPD, DPR, DPRD provinsi, dan DPRD kabupaten/kota sudah ditentukan pada Rabu (17/4) atau tersisa dua pekan lagi. Sejauh ini, berbagai kendala, terutama pendistribusian logistik pemilu ke daerah-daerah terpencil dan sulit terjangkau, coba terus diatasi.
Di sisi lain, saat ini memasuki masa akhir kampanye. Sampai dengan pemungutan suara atau dua pekan lagi menjadi masa yang dianggap kritis, termasuk dalam hal potensi gangguan keamanan. Namun, Panglima TNI dan Kepala Polri meyakini bahwa situasi dan kondisi tetap aman.
Sebelum pembukaan Latsirtada, Panglima TNI dan Kepala Polri menghadiri Zikir Manaqib di Pondok Pesantren Al-Baghdadi di Karawang, Jawa Barat. Kegiatan itu bertema ”Berdoa untuk Keselamatan Bangsa dan Negara Menuju Indonesia Berzikir dan Berpikir” dan dihadiri lebih kurang 5.000 orang.
Dalam kesempatan itu, Panglima TNI menegaskan bahwa persatuan dan kesatuan harus terus dijaga. Meski berbeda pilihan politik, terutama nanti dalam pemungutan suara, masyarakat diminta tidak saling memusuhi. Pemilu 2019 patut disambut seperti pesta demokrasi yang membawa arah lebih baik bagi kehidupan bersama.