Terkendala Peralatan, Puluhan Siswa di Jabar Terpaksa Ujian Susulan
Pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer atau UNBK untuk Sekolah Menengah Kejuruan di Jawa Barat masih menemui kendala teknis. Akibatnya, ujian dibagi beberapa sesi. Bahkan, puluhan siswa terpaksa ikut ujian susulan.
Oleh
MACHRADIN WAHYUDI RITONGA
·3 menit baca
BANDUNG, KOMPAS — Pelaksanaan ujian nasional berbasis komputer untuk sekolah menengah kejuruan di Jawa Barat masih menemui kendala teknis. Akibatnya, ujian dibagi beberapa sesi. Bahkan, puluhan siswa terpaksa ikut ujian susulan.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil di Bandung, Rabu (27/3/2019), mengatakan, pelaksanaan ujian nasional berbasis komputer (UNBK) untuk sekolah menengah kejuruan (SMK) umumnya berlangsung lancar. Namun, minimnya peralatan membuat sebagian besar sekolah menerapkan sesi tambahan.
Kamil menjelaskan, dari 2.813 SMK di Jawa Barat, sebanyak 48 persen menggelar UNBK dalam tiga sesi. Sementara ada 37 persen SMK yang menyelenggarakan dalam dua sesi. Hanya 15 persen sekolah yang mampu melaksanakan UNBK dalam satu sesi.
Karena memakai komputer, kadang-kadang ada gangguan seperti mati listrik ataupun gangguan lainnya. Ada prosedur pergantian waktu yang akan disesuaikan jika terjadi gangguan.
”Karena memakai komputer, kadang-kadang ada gangguan seperti mati listrik ataupun gangguan lainnya. Ada prosedur pergantian waktu yang akan disesuaikan jika terjadi gangguan. Kami berharap lulusan SMK ini mampu diserap di dunia kerja,” ujarnya seusai memantau pelaksanaan UNBK di SMKN 3 Bandung.
Seperti yang terjadi di SMKN 3, ujian dilaksanakan dalam dua sesi, pertama pukul 07.30 dan kedua pukul 10.30. Kepala SMKN 3 Euis Purnama mengatakan, jumlah siswa peserta ujian di sekolah ini 692 siswa, sedangkan komputer yang tersedia hanya separuhnya.
Namun, menurut Euis, ujian tahun ini setidaknya lebih baik daripada tahun lalu yang mencapai tiga sesi. Selain itu, untuk kelancaran ujian, akses internet di SMKN 3 diperkuat dengan kecepatan transfer data mencapai 220 mbps. Karena itu, masalah terkait pengunduhan atau pengunggahan data tidak ditemui selama ujian.
”Tahun ini lebih baik ketimbang tahun lalu karena tahun lalu ujian di SMKN 3 mencapai tiga sesi. Aturannya sistem silang. Siswa yang ujian di sesi tiga akan menghadapi ujian sesi pertama di hari berikutnya. Bayangkan saja, anak-anak yang ujian di sesi terakhir akan kelelahan dan tidak punya waktu cukup menghadapi ujian di hari berikutnya,” tutur Euis.
Bayangkan saja, anak-anak yang ujian di sesi terakhir akan kelelahan dan tidak punya waktu cukup menghadapi ujian di hari berikutnya
Ujian susulan
Tidak hanya keterbatasan jumlah unit komputer, UNBK SMK tahun ini juga diwarnai ujian susulan akibat kendala teknis. Menurut Kepala Dinas Pendidikan Jawa Barat Dewi Sartika, gangguan pelaksanaan UNBK membuat 84 siswa tidak ujian. Namun, hal ini tidak menjadi permasalahan. Ia mengatakan, ujian susulan telah disediakan oleh pemerintah untuk mengantisipasi kendala-kendala teknis tersebut. Ujian susulan akan dilaksanakan pada Senin (15/4/2019).
Kepala Bidang Pembinaan Sekolah Menengah Atas Disdik Jabar Yesa Sarwedi yang ditemui seusai memantau pelaksanaan UNBK di SMKN 3 Bandung, Rabu (27/3/2019), menambahkan, gangguan ini tersebar di beberapa kabupaten dan kota. Gangguan teknis ini akan menjadi evaluasi menjelang pelaksanaan UNBK untuk tingkatan sekolah lainnya. Yesa mencontohkan, beberapa sekolah tidak dapat melanjutkan ujian karena aliran listriknya terputus akibat tertimpa pohon tumbang.
”Banyak kendala cenderung ditemui di hari pertama. Mungkin karena petugas masih menyesuaikan dengan sistem. Bisa jadi ada sekolah yang belum siap. Kalau hanya server yang mati masih bisa diperbaiki, tetapi kalau perbaikannya membutuhkan waktu lama, mau tidak mau ujian mereka tertunda,” ujarnya.