BANDUNG, KOMPAS — Hasil survei Litbang Kompas yang diterbitkan pada Rabu (20/3/2019) mendapat tanggapan dari kedua tim sukses pasangan calon presiden-wakil presiden yang berada di Jawa Barat. Survei itu dijadikan sebagai bahan evaluasi di samping hasil survei internal yang menjadi pegangan strategi dari kubu masing-masing. Pemilihan presiden tahun 2014 menjadi tolok ukur dalam keberhasilan tiap-tiap tim.
Wakil Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) Jokowi-Amin Jabar Saan Andi Mustofa, saat dihubungi di Bandung, menyampaikan, persaingan yang semakin tipis berdasarkan hasil survei Litbang Kompas akan menjadi evaluasi bagi strategi menjelang pilpres, 17 April mendatang. Khusus untuk Jabar, Saan optimistis peraihan suara pasangan calon yang diusung akan mendapatkan kemenangan.
”Dari survei internal kami, beberapa daerah pemilihan (dapil) mendapatkan perbandingan suara yang menipis. Dulu, saat Pemilu 2014, di Dapil Jabar 1 Kota Bandung-Kota Cimahi, Bapak Jokowi kalah 20 persen. Sekarang, kami menang tipis 2 persen,” tuturnya.
Berdasarkan hasil survei yang diselenggarakan Litbang Kompas, elektabilitas pasangan Jokowi-Amin di wilayah Jabar dan Banten meningkat dibandingkan sebelumnya. Pada survei Oktober 2018, Jokowi-Amin hanya mendapatkan 39,3 persen, sedangkan pada survei kali ini mendapatkan 42,1 persen.
Namun, secara nasional, elektabilitas Jokowi-Amin menurun dari 52,6 persen pada Oktober 2018 menjadi 49,2 persen dalam survei kali ini. Sementara pasangan Prabowo-Sandi mulai menyusul, dari 32,7 persen pada Oktober 2018 menjadi 37,4 persen pada Maret 2019.
Saan mengatakan, survei dari Kompas akan dijadikan bahan evaluasi dan menetapkan strategi-strategi dalam satu bulan terakhir ini. Ia mengatakan, untuk mendapatkan suara dari pemilih abu-abu, khususnya di Jabar, TKD akan menyosialisasikan program-program ungulan dan pencapaian yang telah didapatkan Jokowi selama menjabat sebagai presiden.
”Pemilih abu-abu di Jabar itu rata-rata orang yang berpendidikan tinggi dan masih memilih figur yang cocok untuk memimpin. Karena itu, kami akan memberikan informasi tentang prestasi-prestasi Pak Joko Widodo selama menjabat sebagai presiden,” ujarnya.
Akar rumput
Ketua Badan Pemenangan Daerah (BPD) Prabowo-Sandiaga Jabar Abdul Haris Bobihoe menyatakan, survei Litbang Kompas dianggap belum menyentuh pemilih dari kalangan akar rumput. Padahal, menurut dia, basis suara Prabowo-Sandi di Jabar mengandalkan pemilih dari masyarakat bawah yang tersebar di perdesaan seluruh Jabar.
Abdul menanggapi survei Kompas yang memperlihatkan jarak yang semakin sempit antara Prabowo-Sandi dan Jokowi-Amin. Ia optimistis pemilih abu-abu mulai memberikan dukungan terhadap Prabowo-Sandi sehingga menambah kesempatan calon tersebut mendapatkan kemenangan.
Abdul mengatakan, tim BPD akan semakin gencar mencari dukungan dengan memberikan sosialisasi dari pintu ke pintu. ”Kami masih fokus ke pemilih akar rumput. Jadi, sukarelawan tetap diminta memberikan sosialisasi Bapak Prabowo-Sandi sehingga semakin memperkuat suara di Jabar,” ujarnya.