SEMARANG, KOMPAS — Badan Narkotika Nasional Provinsi Jawa Tengah meningkatkan kewaspadaan terkait peredaran narkotika dari Jakarta ke Jawa Tengah. Tersambungnya Tol Trans-Jawa membuat waktu tempuh ke Jateng menjadi lebih singkat.
Kepala Bidang Pemberantasan BNNP Jateng Ajun Komisaris Besar Suprinarto, Minggu (3/3/2019), mengatakan, pihaknya bekerja sama dengan beberapa instansi, termasuk operator tol, apabila ada laporan dari masyarakat yang perlu ditindaklanjuti.
”Dengan adanya tol, perjalanan dari Jakarta ke Jawa Tengah makin mudah. Kewaspadaan (akan peredaran narkoba) kami tingkatkan. Kami juga terus mewaspadai jalur-jalur yang biasa digunakan untuk mengedarkan narkoba, seperti pesawat, kapal laut, dan kereta api,” ujar Suprinarto.
Sebelumnya, Kamis (28/2), BNNP Jateng mengungkap peredaran narkotika jenis sabu dari jaringan Klaten. Para tersangka, IS (35) dan SP (41), menggunakan jalur tol serta Dwi Ardiansyah (38), warga binaan Lembaga Permasyarakatan Kelas IIB Klaten, sebagai pengendali.
Kepala BNNP Jateng Brigadir Jenderal (Pol) Muhammad Nur mengatakan, barang bukti yang disita berupa sabu seberat 2,2 kg dimasukkan dalam kemasan teh china dan amplop. Selain itu, diamankan juga 3 ponsel dan 1 mobil yang digunakan tersangka untuk mengedarkan sabu.
Tim Bidang Pemberantasan BNNP Jateng menangkap IS dan SP berkat informasi masyarakat tentang mobil yang membawa sabu dari Jakarta ke arah Jateng. Tim menangkap mereka saat keluar dari Pintu Tol Pejagan, Kabupaten Brebes, Senin (25/2).
Dari penyelidikan diketahui, IS, petugas keamanan salah satu perguruan tinggi di Solo, itu diperintah Dwi untuk mengambil sabu yang, menurut rencana, diedarkan di Solo.
Menurut Suprinarto, Solo Raya menjadi wilayah favorit bandar untuk mengedarkan narkoba karena letaknya strategis di tengah Jateng.
Sabu di dalam anus
Dari Jambi dilaporkan, untuk menghindari pemeriksaan petugas di Bandara Sultan Thaha, Jambi, dua kurir, DAM (32) warga Batam, Kepulauan Riau, dan R (27), warga Magelang, Jawa Tengah, menyembunyikan sabu di dalam anus. Keduanya ditahan aparat BNNP Jambi.
Kepala BNNP Provinsi Jambi Brigadir Jenderal (Pol) Heru Pranoto mengatakan, pihaknya mendapat informasi mengenai rencana pengiriman sabu lewat jalur udara dari Batam ke Jambi. ”Petugas pun dikerahkan untuk berjaga di Bandara Sultan Thaha,” katanya, Minggu.
Sabtu pukul 19.00 WIB, ketika pesawat rute Batam-Jambi mendarat, petugas menyisir penumpang. Menurut Kepala Bidang Pemberantasan BNNP Jambi Agus Setiawan, DAM dan R langsung dibawa ke ruang pemeriksaan. Mereka akhirnya mengaku membawa sabu. Narkoba dimasukkan ke anus mereka dan dibungkus kondom.
Kepada petugas, pelaku mengatakan mendapat upah Rp 5 juta untuk mengantar paket sabu. (DIT/ITA)