Presiden Joko Widodo dan Nyonya Iriana mampir di Pasar Sentral, Kendari, Sulawesi Tenggara, di sela-sela kunjungan kerja pada Sabtu (2/3/2019).
KENDARI, KOMPAS — Presiden Joko Widodo, Sabtu (2/3/2019), kembali melakukan blusukan ke pasar untuk memantau harga bahan kebutuhan pokok. Kali ini, giliran Pasar Sentral di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, yang menjadi sasaran pemantauan.
Berdasarkan informasi dari Deputi Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin, Presiden Jokowi bersama Nyonya Iriana tiba di Pasar Sentral sekitar pukul 09.00 Wita. Keduanya langsung disambut warga dan pedagang yang tengah berada di sekitar pasar.
Presiden Jokowi dan Nyonya Iriana lantas menyusuri pasar dan mampir ke sejumlah kios, mulai dari kios yang menjual baju, perlengkapan sekolah, mainan anak hingga beras, sayuran, hingga buah-buahan.
Di sebuah kios baju, keduanya memilih pakaian anak perempuan serta dongkol berukuran kecil. Jokowi pun membeli satu potong pakaian anak perempuan untuk cucu keduanya, Sedah Mirah, serta tiga songkok untuk Jan Ethes, cucu pertamanya.
SEKRETARIAT PRESIDEN
Presiden Joko Widodo dan Nyonya Iriana membeli boneka Mini Mouse untuk Sedah Mirah, cucu keduanya, saat blusukan di Pasar Sentral, Kendari, Sulawesi Tenggara, Sabtu (2/3/2019).
Tak hanya itu, Nyonya Iriana juga membeli mainan untuk sang cucu berupa boneka karakter Mini Mouse, mobil-mobilan, serta bola. Beragam buah-buahan seperti rambutan, salak, duku, dan durian serta daun bawang juga masuk ke kantong belanja mereka.
Setelah berkeliling, Presiden Jokowi menyampaikan tujuannya datang ke pasar untuk memantau langsung harga bahan kebutuhan pokok. Menurut dia, harga bahan pokok di Pasar Sentral relatif stabil.
”Harga-harga baik semua, malah tadi ada yang turun. Cabai turun, beras stabil,” ujarnya.
Saat Presiden blusukan di Pasar Sentral, warga dan pedagang terlihat antusias menyambut Jokowi dan Nyonya Iriana. Melihat antusiasme warga itu, Presiden menyampaikan, masyarakat Sulawesi Tenggara memang sangat ramah dan sangat meriah. Selain itu juga karena Presiden Jokowi sudah terlalu lama tak berkunjung ke Sulawesi Tenggara.
