KUTA, KOMPAS — Keluarga dan sahabat novelis Nh Dini menggelar acara Mengenang Kehidupan, Karya, dan Semangat Nh Dini di Discovery Kartika Plaza Hotel, Jumat (1/3/2019) malam. Acara tersebut diisi dengan pembacaan puisi, tarian, musik, hingga pemutaran video.
Marie Claire Lintang Coffin dan Pierre Louis Padang Coffin, kedua anak Nh Dini menyambut tamunya dengan keramahan. Keduanya juga berterima kasih kepada hadirin yang datang serta apresiasi kepada Penerbit Gramedia Pustaka Utama yang menerbitkan kembali beberapa novel Nh Dini.
”Terima kasih atas kedatangan para sahabat ibu kami di acara mengenang beliau. Saya sebagai anak merasa tersanjung memiliki ibu sebagai penulis dan memiliki sahabat terbaik,” kata Lintang, putri Nh Dini. Pada acara itu, keluarga memajang beberapa novel-novelnya, seperti La Barka dan Padang Ilalang Belakang Rumah.
Padang, putra Nh Dini, mengenang betapa ibunya perempuan hebat. Ia selalu mengenang bagaimana dirinya sering diajak berkeliling kota di Indonesia. ”Menyenangkan berkeliling Indonesia dengan ibu,” kata Padang.
Lintang dan Padang mendesain kenangan ibunya yang duduk di atas gulungan awan yang tengah membaca buku ditemani dua ekor kucing. Sejumlah sahabat yang datang masih memiliki kenangan mendalam dengan almarhum.
Dalam kesempatan itu, Warih Wisatsana, seniman Bali yang juga mengelola Bentara Budaya Bali, mempersembahkan puisi ”Kini Kotaku”. Puisi itu menggambarkan betapa Nh Dini almarhum adalah seorang penulis feminis. Ia memiliki kekhasan dalam menuliskan feminisme yang cantik dalam setiap pengalamannya berkeliling kota Indonesia ataupun dunia.
”Maka, puisi Kota Kita ini menggambarkan dirinya dari seluruh kota yang di singgahinya yang dapat dijadikan novel yang cantik. Dan bagi saya belum ada yang bisa menyaingi,” ujar Warih.
Penari Bulantrisna Djelantik menari bersama enam penari lainnya menampilkan tari Rejang Shanti. Tarian ini modifikasi dari Rejang klasik.
”Tarian ini tarian doa dan saya berdoa untuk Nh Dini yang sudah seperti kakak saya sendiri,” kata Bulantrisna.
Sebelumnya, untuk menghormati pencapaian karya dan totalitas penulis Nh Dini yang berpulang pada 4 Desember 2018 dalam usia 82 tahun, Bentara Budaya Bali menggelar dialog sastra, Rabu (27/2/2019).
Selain membincangkan tema novel-novel Nh Dini yang menyoal pergulatan batin perempuan berikut latar pengalaman lintas bangsa dan kulturalnya, ditayangkan pula film dokumenter proses kreatif pengarang kelahiran Semarang itu.
Dialog sastra itu bekerja sama dengan Penerbit Gramedia Pustaka Utama yang menerbitkan buku-buku terpilih karya Nh Dini. Penerbit Gramedia juga mencetak ulang novel-novelnya dengan wajah baru sebagai bagian apresiasi atas dedikasi Nh Dini sebagai penulis.
Selain di Bali, Dialog Sastra juga digelar di Bentara Budaya Jakarta (Desember 2018), Bentara Budaya Solo Balai Soedjatmoko (Januari 2019), Bentara Budaya Bali (Februari 2019) serta menyusul kemudian di kota kelahiran Nh Dini, di Semarang yang akan digelar Sabtu (2/3/2019) besok.
Tampil sebagai narasumber pada dialog di Bentara Budaya Bali adalah kritikus sastra yang juga akademisi Nyoman Darma Putra dan penulis Cyntha Hariadi.
Acara itu juga dihadiri putra putri almarhumah Nh Dini, Marie Claire Lintang Coffin dan Pierre Louis Padang Coffin, beserta keluarga. Ditampilkan pula pembacaan karya dan fragmen monolog.