Pabrik Penghasil CPO Terbesar di Keerom, Papua, Resmi Beroperasi
Oleh
Fabio Costa
·3 menit baca
ARSO, KOMPAS — Pabrik pengolahan kelapa sawit milik PT Tandan Sawita Papua yang terbesar di Kabupaten Keerom, Papua, resmi beroperasi pada Kamis (21/2/2019). Pabrik ini memiliki kemampuan dapat menghasilkan 1.800 ton minyak sawit mentah (CPO) selama 20 jam operasi.
Dari pantauan Kompas, Bupati Keerom Muhammad Markum yang didampingi Komisaris PT Tandan Sawita Papua Gelora Sinuraya beserta jajarannya meresmikan pabrik pengolahan CPO bernama Tulip Mill ini di Kampung Amyu, Distrik Arso Timur, sekitar pukul 11.00 WIT.
Pabrik Tulip Mill menjadi pengolah tandan buah segar (TBS) terbesar di Keerom. Sementara pengolahan CPO milik PTPN II di Keerom hanya menghasilkan 800 ton per bulan pada tahun 2017.
Berdasarkan data Dinas Perkebunan Kabupaten Jayapura, tahun ini PTPN II masih terkendala produksi CPO karena mayoritas 2.500 hektar kebun sawit miliknya sudah berusia tua atau di atas 30 tahun.
Gelora mengatakan, pabrik ini mulai dibangun PT Sawita Papua Papua yang juga merupakan salah satu anak perusahaan PT Eagle High Plantations sejak tahun 2015.
Pabrik ini dapat menghasilkan 90 ton CPO per jam. Bahan baku didapat dari luas lahan perkebunan kelapa sawit milik PT Tandan Sawita Papua yang mencapai 11.250 hektar.
”Pembangunan pabrik ini memakan waktu selama tiga tahun karena sejumlah kendala. Salah satunya adalah proses pengadaan yang didatangkan dari luar negeri, misalnya alat dari Malaysia,” papar pria yang juga menjabat Chief Operational Officer Eagle High Plantations ini.
Gelora menuturkan, pabrik ini bisa beroperasi berkat dukungan masyarakat pemilik hak ulayat dan izin dari Pemerintah Kabupaten Keerom.
Pabrik ini sangat berperan untuk membantu meringankan beban biaya transportasi. Sebab, selama ini petani sawit di Keerom yang ingin menjual hasil panen TBS miliknya hanya ke PTPN II di Arso VII dan juga pabrik milik PT Sinar Mas yang berada di daerah Lereh, Kabupaten Jayapura.
”Kami berharap masyarakat setempat turut berpartisipasi untuk menjaga keberlangsungan pabrik ini. Sebab, pabrik ini akan berkontribusi untuk perekonomian mereka,” lanjutnya.
Muhammad Markum saat ditemui di sela acara peresmian mengatakan, pihaknya mengapresiasi kehadiran pabrik pengolahan CPO milik PT Tandan Sawita Papua di daerahnya.
”Saya berharap kehadiran pabrik ini bisa memberikan manfaat dan nilai tambah bagi masyarakat setempat. Pengoperasian pabrik ini juga harus memperhatikan aspek lingkungan serta mematuhi sejumlah regulasi dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan,” tutur Markum.
Wakil Ketua DPRD Keerom Nahor Sibiar berharap pihak perusahaan juga menyiapkan solusi untuk mengatasi masalah lahan dengan pemilik hak ulayat dan harga jual TBS bagi petani. Sebab, biasanya sering terjadi masalah tersebut dengan PTPN II selama puluhan tahun.
”Kami berharap PT Tandan Sawita Papua dapat memberikan harga jual TBS milik petani secara adil. Tujuannya agar mereka mendapat penghasilan yang lebih baik,” ucapnya.