Warga Pandeglang Antusias Sambut Kedatangan Jokowi
Presiden Joko Widodo berkunjung ke Desa Panimbang, Kecamatan Panimbang, Kabupaten Pandeglang, Banten, Senin (18/2/2019). Kedatangan Presiden disambut gembira warga setempat yang ingin bersalaman dan berfoto bersama.
Oleh
DWI BAYU RADIUS/ANITA YOSSIHARA
·2 menit baca
PANDEGLANG, KOMPAS – Presiden Joko Widodo berkunjung ke Desa Panimbang, Kecamatan Panimbang, Kabupaten Pandeglang, Banten, Senin (18/2/2019). Kedatangan Presiden disambut gembira warga setempat yang ingin bersalaman dan berfoto bersama.
Warga Desa Panimbang Masiti (37) di sela-sela pelaksanaan kegiatan Tagana Masuk Sekolah dan Kampung Siaga Bencana itu mengatakan, baru pertama kali melihat Presiden secara langsung. “Saya sangat senang diundang. Presiden belum pernah datang ke Desa Panimbang,” ucapnya.
Guru Taman Kanak-kanak (TK) Aisyiyah itu mengatakan, jika diberi kesempatan, ingin berfoto dan bersalaman dengan Presiden Joko Widodo. “Di sini bisa dibilang kampung. Biasanya, saya hanya melihat Presiden di televisi dan koran. Saya juga ingin menyampaikan aspirasi kepada Presiden,” ujarnya.
Menurut Masiti, hingga kini, murid-murid TK Aisyiyah masih belajar di rumah warga. Untuk itu, dia berharap, pemerintah membangun sekolah sehingga TK Aisyiyah memiliki gedung sendiri. “Murid kami yang diundang delapan anak dari jumlah total murid 34 anak,” katanya.
Berdasarkan pengamatan, warga mulai berdatangan setidaknya sejak pukul 08.30. Acara itu diselenggarakan di Lapangan Panimbang. Di tengah lapangan itu, terlihat tenda yang dipadati warga sejak pukul 09.00. Semua kursi sudah terisi sehingga banyak warga yang berdiri.
“Permainan anak seperti engklek dan ular tangga akan ditampilkan. Anak-anak TK akan bermain dan ditonton Presiden,” ujarnya. Menurut Masiti, TK Aisyiyah diundang karena murid-muridnya sering tampil pada lomba tingkat kecamatan hingga kabupaten di Pandeglang.
Muslikah (68), warga Desa Panimbang, mengatakan, menyambut gembira kedatangan Presiden karena bisa melihatnya secara langsung. Sebelumnya, Muslikah hanya melihat Presiden melalui media massa. Dia ingin bersalaman dan berfoto bersama Presiden.
“Saya juga ingin menyampaikan harapan. Anak saya lulus SMK (sekolah menengah kejuruan) pada tahun ini. Tapi, saya tak punya biaya sehingga dia tidak bisa kuliah,” ujarnya. Muslikah ingin Presiden memberikan bantuan sehingga anaknya bisa melanjutkan pendidikan.
Kegiatan Tagana Masuk Sekolah diharapkan meningkatkan kesiapsiagaan para siswa menghadapi bencana. Pandeglang merupakan salah satu daerah terparah terdampak bencana tsunami di Selat Sunda akhir tahun lalu.
Dalam program ini, edukasi kesiapsiagaan kebencanaan diberikan pada 5.500 siswa jenjang SD, SMP dan SMA/SMK pada 55 sekolah di 8 kecamatan yang paling rawan bencana di Pandeglang. Edukasi kesiapsiagaan kebencanaan diharapkan membuat semakin banyak masyarakat tahu kondisi kerawanan bencana daerahnya dan paham menghadapinya.