Banjir kembali melanda wilayah Kalimantan Selatan akibat tingginya intensitas curah hujan sejak Minggu (17/2/2019). Wilayah yang dilanda banjir kali ini adalah wilayah Kabupaten Tapin.
Oleh
JUMARTO YULIANUS
·2 menit baca
BANJARMASIN, KOMPAS – Sejumlah wilayah di Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan direndam banjir luapan Sungai Tapin akibat tingginya intensitas curah hujan sejak Minggu (17/2/2019). Status siaga darurat bencana alam di Kalimantan Selatan terhitung mulai 1 Januari sampai 30 April 2019.
Banjir merendam permukiman 103 warga di Kelurahan Rantau Kiwa dan Kelurahan Rangda Malingkung, Kecamatan Tapin Utara. Hingga Senin (18/2), permukiman masih terendam air dengan ketinggian sekitar 50 sentimeter (cm).
Ketinggian air yang sama juga meredam areal persawahan seluas 5 hektar. Di samping itu, banjir juga merusak sebuah jembatan kayu ulin berukuran 4 meter x 5 meter. Akibatnya, jembatan itu tidak dapat dilalui kendaraan roda empat.
"Sejauh ini, tidak ada warga yang mengungsi,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kalsel Wahyuddin.
Menurut Azidin Noor, operator radio dan pendataan Taruna Siaga Bencana (Tagana) Dinas Sosial Kalsel, banjir dipicu hujan lebat yang terjadi sehari sebelumnya. Hal itu membuat Sungai Tapin meluap.
”Daerah permukiman mulai terendam pada Minggu malam, sekitar pukul 23.00 Wita. Namun, hari ini (Senin) setelah lewat tengah hari, banjir yang merendam permukiman warga sudah berangsur surut,” ujarnya.
Wahyuddin mengatakan, Kalsel saat ini masih dalam status siaga darurat banjir, longsor, puting beliung, dan gelombang pasang karena curah hujan masih tinggi. Status siaga darurat terhitung mulai 1 Januari sampai dengan 30 April 2019.