Bali Architecture Week Digelar di Bentara Budaya Bali
Popo Danes Architect bekerjasama dengan Bentara Budaya Bali menggelar pameran disertai diskusi tentang arsitektur bertajuk “Bali Architecture Week 2019: Popo Danes and Friends” pada 10-17 Februari 2019 di Bentara Budaya Bali, Gianyar. Pameran yang mengangkat tema “Crafting The Archipelago” itu menampilkan karya arsitek dari sejumlah studio arsitek di Indonesia.
Oleh
COKORDA YUDISTIRA
·2 menit baca
GIANYAR, KOMPAS — Popo Danes Architect bekerja sama dengan Bentara Budaya Bali menggelar pameran disertai diskusi tentang arsitektur bertajuk Bali Architecture Week 2019: Popo Danes and Friends pada 10-17 Februari 2019 di Bentara Budaya Bali, Gianyar. Pameran yang mengangkat tema ”Crafting the Archipelago” itu menampilkan karya dari sejumlah studio arsitek di Indonesia.
Pada malam pembukaan pameran Bali Architecture Week 2019 di Bentara Budaya Bali, Sabtu (9/2/2019), Ketua Umum Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) Ahmad Djuhara menyampaikan apresiasi terhadap Popo Danes dan Bentara Budaya karena memberikan tempat dan waktu untuk mengapresiasi karya arsitek.
”Pameran ini momen bagi kami untuk berhenti sejenak dari pekerjaan dan kembali melihat diri melalui karya yang dibuat para profesional,” kata Djuhara. ”Harapan kami, Bentara Budaya bisa tetap menyediakan tempat dan waktu untuk momen seperti (pameran) ini,” lanjutnya.
Pameran arsitektur di Bentara Budaya Bali itu menghadirkan konsep, desain, model, dan hasil garapan arsitek dari 13 studio arsitek di Indonesia. Beberapa di antaranya Popo Danes Architect, Kusa Architect, Melati Danes Space & Style, Casa Studio, Epic Artelier Architect, SHL Asia, serta Skala Market Studio Architectural Models.
Koordinator Bentara Budaya Bali Warih Wisatsana menyatakan, pameran ini menandai beragam peristiwa reflektif. Pada peresmian Bentara Budaya Bali tahun 2009, Popo Danes berpartisipasi bersama sejumlah seniman di Bali. Pada 2011, Popo Danes mengadakan pameran tunggal sekaligus peluncuran buku tentang arsitektur di Bentara Budaya Bali.
”Pameran arsitektur ini menjadi semacam oase menyejukkan di tengah situasi gaduh belakangan ini,” kata Warih dalam sambutannya.
Arsitek dan budayawan Bali, Nyoman Popo Priyatna Danes, terharu karena pameran arsitektur tersebut banyak mendapat tanggapan positif dan dukungan, termasuk dari IAI dan IAI Bali. Pembukaan pameran juga dihadiri kalangan arsitek di Bali, sejumlah konsul di Bali, budayawan, dan seniman.
Kurator pameran, Danny Wicaksono, menyebut Popo sebagai sosok berpengaruh di kalangan arsitek dan seniman. Popo juga menjadi figur yang menginspirasi arsitek muda.
Adapun pameran arsitektur di Bentara Budaya Bali, menurut Danny, tidak semata-mata ajang menampilkan karya arsitek, tetapi juga menjadi momen berinteraksi kalangan arsitek.
”Pameran ini menampilkan dua sisi. Pertama, memperlihatkan karya, dan kedua, membuka diri terhadap kritik lewat diskusi dan apresiasi karya,” ujarnya.