Dua Pegawai Honorer Pemkab Kutai Timur Tersangkut Narkotika

SANGATTA, KOMPAS — Dua pegawai honorer Pemerintah Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur, diringkus polisi akibat terlibat penyalahgunaan narkotika, Rabu (6/2/2019). Mereka berpotensi dipecat dari pekerjaannya.

Kedua oknum pegawai berstatus tenaga kerja kontrak daerah tersebut berinisial RI (25) dan TH (31). RI adalah pegawai honorer di Dinas Pemberdayaan Masyarakat Kutai Timur. Sementara TH adalah pegawai honorer di Unit Pelaksana Teknis Sarana dan Prasarana Dinas Pemuda dan Olahraga Kutai Timur.

Penangkapan itu bermula dari informasi masyarakat yang curiga RI dan TH berbisnis sabu. Kepala Satuan Reserse Kriminal Narkoba Kepolisian Resor Kutai Timur Ajun Komisaris Mikael Hasugian, Jumat (8/2/2019), mengatakan, RI diringkus duluan pada Rabu malam lalu di Jalan Inpres, Kecamatan Sangatta Utara. Saat disergap, RI sempat melarikan diri. Dia sempat membuang beberapa paket sabu dalam plastik.

DOKUMENTASI SATRES NARKOBA POLRES KUTAI TIMUR, KALTIM

RI (25), tengah, pegawai honorer di lingkup Pemkab Kutai Timur, Kalimantan Timur, yang diringkus polisi karena membawa sabu.

Setelah digeledah, dari tangan RI disita satu paket kecil berisi serbuk putih yang disembunyikan dalam kertas. RI mengakui sabu seberat 0,26 gram itu miliknya.

Tidak jauh dari lokasi penangkapan RI, TH yang hendak menemui RI giliran diringkus. Dari tangannya disita empat paket kecil berisi sabu seberat 1,04 gram. TH, warga Jalan Hidayatullah, Teluk Lingga, mengakui sabu itu memang miliknya.

DOKUMENTASI SATRES NARKOBA POLRES KUTAI TIMUR, KALTIM

TH (31), pegawai honorer di lingkup Pemkab Kutai Timur, Kalimantan Timur, yang diringkus polisi karena membawa sabu.

Kepala Bagian Humas dan Protokol Pemkab Kutai Timur Imam Sujono akan mencermati kasus ini. Baginya, kejadian ini sangat memalukan. Meski status keduanya karyawan honorer, tetap saja mencoreng instansi pemerintahan. Sanksi tegas akan disiapkan.

”Jangankan masih berstatus honorer, sudah berstatus PNS pun sanksinya adalah pemecatan jika tersangkut narkotika. Tidak peduli berapa lama mereka mengabdi. Bisa dipastikan karier mereka berdua selesai. Kontrak mereka, kan, diperpanjang per tahun. Jadi, ya, selesai sudah. Kami tidak main-main memerangi narkotika,” ucap Imam.