Pemerintah Pastikan Pemukiman di Pattiro Direlokasi
Oleh
FRANSISKUS PATI HERIN
·3 menit baca
GOWA, KOMPAS - Pemerintah memastikan akan merelokasi perumahan warga di Desa Pattallikang, Kecamatan Manuju, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, yang rawan dilanda bencana longsor. Hal itu semata demi keselamatan warga pada masa mendatang. Proses pemetaan bahaya longsor dan pendataan rumah penduduk akan dimulai setelah masa tanggap darurat berakhir.
"Tanpa permintaan masyarakat pun relokasi itu sudah pasti akan dilakukan pemerintah. Banyak lokasi yang sudah tidak layak lagi termasuk SD Inpres Pattiro," kata Camat Manuju Tajuddin Dolo kepada Kompas di posko tanggap darurat PattalLikang, Kamis (31/1/2019). Rencana relokasi itu sudah dibicarakan di tingkat kabupaten.
Dusun Pattiro berada di bukit. Di atas pemukiman warga terdapat bekas longsor, batu besar, dan retakan tanah, yang sewaktu-waktu akan meluncur dan menimpah pemukiman warga. Dan hal itu berpotensi menimbulkan korban jiwa. Seperti longsor di Pattiro pada Selasa (22/1) lalu, sebanyak 21 orang tertimbun.
Pattiro berada di Jalan Poros Bungaya. Berdasarkan imbauan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Gowa yang disampaikan lewat spanduk, jalur tersebut rawan longsor. Jalur dimaksud meliputi sebagian Kecamatan Manuju dan Bungaya. Pekan lalu, terdapat sekitar 20 titik longsor parah di sepanjang jalan tersebut.
Proses relokasi akan dimulai setelah tanggap darurat berakhir. Masa tanggap darurat yang ditetapkan berlangsung selama 14 hari, itu telah memasuki hari ke 10 pada Kamis ini. Menurut Tajuddin, proses relokasi akan diawali dengan sosialisasi, pemetaan lokasi kemudian pendataan rumah penduduk yang rawan longsor.
Di Dusun Pattiro terdapat 513 jiwa. Pasca longsor, puluhan keluarga meninggalkan Pattiro untuk mencari tempat yang lebih aman. Pintu dan jendela rumah-rumah itu terkuNci rapat. Ada yang tidur di sawah bahkan ada yang mengungsi ke keluarga mereka di Makassar yang berjarak hampir 50 kilometer dari lokasi tersebut.
Sejauh ini pemerintah sudah mengantongi beberapa pilihan lokasi yang akan menjadi pemukiman baru. Lokasi baru dimaksud akan disurvei termasuk meminta pendapat dari masyarakat. "Akan diusahakan lokasi baru itu tidak terlalu jauh dengan pemukiman yang sekarang. Kami akan dari solusi yang terbaik," katanya.
Kegiatan belajar
Setelah diliburkan akibat bencana, aktivitas di Sekolah Dasar Inpres Pattiro sudah mulai terlihat pada Kamis. Anak-anak dikumpulkan kemudian diberi motivasi untuk kembali belajar. "Hari ini, kami masih memulai kegiatan dengan permainan-permainan, dan menyanyi bersama," kata Jumati, Kepala SD Inpres Pattiro.
Pada Saat hujan, anak-anak akan dipulangkan lantaran di bagian atas sekolah itu terdapat bekas longsoran, batu, dan retakan tanah yang berpotensi menyebabkan longsor yang lebih besar. Letak sekolah tersebut sangat rawan longsoran.
Sementara itu, pencarian korban longsor di Pattiro pada Kamis berakhir nihil. Hal ini berarti, masih ada dua jasad korban yang belum ditemukan. Jasad yang sudah ditemukan sebanyak 19 orang. Pencarian kembali dilanjutkan pada Jumat, besok.