Kredit 2.900 Pegawai Bolaang Mongondow Terancam Macet
Oleh
Jean Rizal Layuck
·2 menit baca
MANADO, KOMPAS — Pinjaman sebanyak 2.900 pegawai negeri sipil Pemerintah Kabupaten Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara, di Bank Sulutgo terancam menjadi kredit macet. Hal itu menyusul langkah Pemerintah Kabupaten Bolaang Mongondow memindahkan rekening kas umum daerah ke sebuah bank BUMN.
Direktur Utama Bank Sulutgo Jeffry Dendeng, di Manado, Kamis (31/12019), mengatakan, pemindahan Rekening Kas Umum Daerah (RKUD) Pemkab Bolaang Mongondow dari Bank Sulut ke Bank BNI tidak berpengaruh bagi likuiditas Bank Sulutgo.
Jumlah RKUD Bolaang Mongondow setiap bulan sebanyak Rp 60 miliar, yang langsung terjadi transaksi penarikan untuk pembayaran gaji ataupun kegiatan pemerintahan kabupaten tersebut. ”Ini sangat kecil dan tidak berpengaruh pada likuiditas Bank Sulutgo. Yang jadi masalah adalah pelunasan kredit ASN (aparatur sipil negara) yang terhenti,” kata Jeffry.
Diungkapkan, sebanyak 2.900 ASN Pemkab Bolaang Mongondow meminjam di Bank Sulutgo dengan nilai kredit Rp 488 miliar dan lama waktu pinjaman 10-15 tahun. Namun, pelunasan kredit terhenti sejak Oktober 2018 hingga Januari 2019.
Pada awal pemindahan RKUD sejak Mei 2018, pembayaran kredit hingga September berjalan lancar. Ketika itu, Pemkab Bolaang Mongondow langsung melakukan pemotongan dan menyetor ke Bank Sulutgo.
Pengaruhi laba
Akan tetapi, memasuki Oktober 2018 hingga Januari tahun ini, pemotongan tidak lagi dilakukan sehingga kredit 2.900 ASN itu memengaruhi nilai laba Bank Sulutgo pada akhir tahun. Keuntungan Bank Sulutgo tahun 2018 sebanyak Rp 390 miliar.
Wakil Gubernur Sulut Steven Kandouw mengatakan, tunggakan kredit ASN Kabupaten Bolaang Mongondow akan bermasalah hukum. Ia meminta Bank Sulutgo tidak ragu memidanakan ASN atau menggugat setiap penunggak kredit.
”Sita saja barang mereka kalau tidak bayar pinjaman,” kata Steven.
Sementara itu, Bupati Bolaang Mongondow Yasti Soepredjo Mokoagow mengatakan, pihaknya tengah bernegosiasi dengan BNI untuk melakukan pengalihan kredit ASN dari Bank Sulutgo. Dia mengatakan, pengalihan kredit itu memungkinkan dan kerap terjadi dalam dunia perbankan.
Yasti mengatakan telah mempertemukan perwakilan Bank Sulutgo dan BNI di Bolaang Mongondow. ”Kalau pengalihan terjadi, saya rasa tidak ada lagi masalah dengan Bank Sulutgo. Bank BNI yang langsung memotong pinjaman ASN,” katanya.