KARANGANYAR, KOMPAS — Keberagaman dan kerukunan umat beragama merupakan aset bangsa Indonesia. Hal itu harus dijaga karena menjadi modal untuk menjadi negara besar yang adil dan makmur.
Hal itu disampaikan calon wakil presiden nomor urut 02, Sandiaga Uno, dalam acara bertajuk ”Ngobrol Kebhinekaan Bersama Sandiaga Salahuddin Uno” di Karanganyar, Jawa Tengah, Senin (28/1/2019). ”Keberagaman adalah modal kita menjadi negara yang besar,” ucapnya.
Sandiaga mengingatkan, semangat Bhinneka Tunggal Ika harus terus diusung bersama. Persatuan harus terus dijaga agar Indonesia menjadi negara yang bersatu, berdaulat, adil, dan makmur. Untuk memperkuat persatuan, keadilan ekonomi harus diwujudkan. ”Keadilan bagi semua umat beragama akan merekatkan persatuan,” katanya.
Sandiaga mengatakan, selama masyarakat diperlakukan adil, tidak akan terasa perbedaan minoritas dan mayoritas. Untuk itu, kesetaraan dan keadilan harus dijunjung tinggi.
”Kita ingin pastikan negara hadir agar seluruh umat diperlakukan adil dan sesuai undang-undang dan ketentuan. Di Indonesia yang sangat beragam ini, Bhinneka Tunggal Ika, Pancasila, dan UUD 1945 harus kita junjung tinggi,” kata Sandiaga seusai kegiatan tersebut.
Sementara itu, terkait persiapan debat kedua calon presiden dan calon wakil presiden pada 17 Februari 2019, ia mengatakan akan ada simulasi serta latihan untuk menghadapi debat tersebut. Dalam simulasi itu, Sandiaga menyebutkan akan memerankan sosok capres Joko Widodo berdebat dengan capres Prabowo Subianto.
”Kami akan simulasi dan akan latihan. Saya akan memerankan Pak Jokowi, nanti akan memberikan pertanyaan-pertanyaan kepada Pak Prabowo sehingga Pak Prabowo mudah-mudahan siap untuk menghadapi debat kedua,” ujarnya.
Sandiaga mengatakan, workshop akan diisi materi bidang ekonomi. Pakar ekonomi Kwik Kian Gie akan memberikan masukan dalam workshop tersebut. Salah satu persoalan yang akan diangkat adalah sumber daya alam.
”Pak Kwik, Pak Prawobo, dan saya sama-sama meyakini bahwa bumi, air, dan hasil kekayaan yang terkandung di dalamnya semuanya untuk kesejahteraan rakyat Indonesia. Itu yang menjadi pilar kita sehingga tidak akan ada lagi penguasaan sumber daya alam itu hanya untuk kepentingan segelintir orang atau sekelompok golongan. Itu yang akan jadi poin utama debat,” tuturnya.