Warga Diimbau Tak Melintasi Area Bekas Longsor di Brebes
Oleh
ADITYA PUTRA PERDANA/WINARTO HERUSANSONO
·2 menit baca
BREBES, KOMPAS - Warga diminta tidak memaksakan melintas area bekas longsor di Kabupaten Brebes, Jawa Tengah. Hujan yang masih sering mengguyur lokasi dikhawatirkan memicu longsor di titik lain. Sejak Senin (21/1) pagi, longsoran mulai dibersihkan tim gabungan serta para relawan.
Camat Banjarharjo, Munaedi, dihubungi dari Kota Tegal, mengatakan, longsor terjadi pada Minggu, sekitar pukul 17.00. Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, dan sekitarnya, Minggu (20/1/2019) menyebabkan longsor di jalan provinsi yang menghubungkan Kecamatan Salem dan Kecamatan Banjarharjo.
"Sebelumnya, hujan terjadi sejak pukul 11.00. Sore hari, longsor menyebabkan jalan jalur terputus, sekitar 10 meter. Namun, pagi ini dibersihkan oleh tim gabungan, warga serta para relawan," ujar Munaedi.
Munaedi menambahkan, kini jalur tersebut belum bisa dilalui kendaraan roda empat. Untuk roda dua, bisa dilalui asalkan dibantu atau didorong. Namun, ia telah mengimbau kepada warga untuk tidak memaksakan hingga jalur tersebut benar-benar bersih dari longsoran. Selain itu, dikhawatirkan terjadi longsor di titik lain.
Adapun longsor terjadi di kawasan Gunung Lio, tepatnya di sekitar Kalibaya Park, yang juga perbatasan antara Kecamatan Salem dan Kecamatan Banjarharjo. Awal 2018, di Salem terjadi longsor yang menyebabkan belasan korban jiwa. Ketika itu, jalur Salem-Banjarharjo juga terputus total. Dari arah Brebes kota, warga harus berputar menuju Bumiayu untuk menuju Salem.
Kemarin sore, juga terjadi banjir terjadi di Desa Cipajang, Banjarharjo, akibat luapan sungai di sekitarnya. Jalan sepanjang 1 kilometer (km) dan sejumlah rumah terendam hingga 50 sentimeter (cm). "Namun, hanya berselang sejam, genangan surut. Itu terjadi karena adanya pendangkalan sungai. Tidak ada korban," kata Munaedi.
"Namun, hanya berselang sejam, genangan surut. Itu terjadi karena adanya pendangkalan sungai. Tidak ada korban," kata Munaedi.
Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Jateng Sarwa Pramana mengemukakan, bencana longsor ataupun banjir lumpur di Salem itu tidak sampai menimbulkan korban jiwa. Saat tanah longsor menutup akses jalan itu, situasinya sedang sepi. Banjir yang terjadi juga tidak lama meski ketinggian banjir sampai 40 sentimeter.
”Saat ini sedang dilakukan upaya kerja bakti untuk membuka akses jalan. Lumpur tebal dan material batu sedang diupayakan disingkirkan dari lokasi tengah jalan supaya warga bisa melintasi jalan yang termasuk baru itu,” ujar Sarwa Pramana dari Semarang.