JAYAPURA, KOMPAS- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika mengeluarkan peringatan tingginya curah hujan di tujuh kabupaten di kawasan pegunungan tengah Papua. Rawan terjadi banjir dan longsor di daerah-daerah tersebut.
Hal ini disampaikan Kepala Balai Besar Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Wilayah V Jayapura Petrus Demon Sili saat ditemui di Jayapura pada Selasa (15/1/2019).
Petrus memaparkan, tujuh kabupaten di kawasan pegunungan tengah Papua yang dilanda curah hujan dengan intensitas sedang hingga lebat adalah, Tolikara, Jayawijaya, Lanny Jaya, Yalimo, Mamberamo Tengah, Puncak Jaya, dan Nduga.
"Berdasarkan hasil analisa kami, curah hujan di tujuh kabupaten ini hingga akhir Januari bisa mencapai 300 hingga 500 milimeter. Kondisi curah hujan dengan intensitas ringan berada di bawah 200 milimeter per bulan, " papar Petrus.
Ia berharap masyarakat yang bermukim di daerah lereng dan di atas perbukitan agar waspada bencana banjir dan longsor akibat hujan deras selama berjam-jam.
"Kami juga mengimbau maskapai penerbangan yang melayani rute ke tujuh kabupaten ini agar memperhatikan kondisi cuaca saat ini. Sebab, diperkirakan banyak terdapat tumpukan awan cumulonimbus, " tambahnya.
Belum ditemukan
Diketahui banjir bandang dan longsor melanda enam kampung di Distrik Goyage di Tolikara pada Senin (14/1/2019) pukul 01.00 WIT. Enam kampung ini adalah Dugi, Peko, Gilok, Tigikun, Goyage dan Nambu. Banjir dipicu meluapnya sungai setempat akibat hujan dengan intensitas tinggi selama dua minggu terakhir.
Banjir setinggi dua meter menyebabkan tiga warga di Kampung Dugi hilang dan belum ditemukan hingga Selasa ini. Identitas ketiga korban adalah Akina Wenda (38), Akitera Kogoya (2) dan Kiwena Morib (25). Lima warga juga mengalami luka ringan.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Tolikara Feri Kogoya mengatakan, pihaknya baru mendata data dampak banjir di Dugi. Sementara tim di lapangan masih berupaya mendapatkan data dari lima kampung lainnya.
"Sebanyak 251 keluarga di Dugi yang terdampak banjir. Total sebanyak 141 warga yang mengungsi ke daerah yang lebih aman, sedangkan warga yang masih bertahan di sekitar lokasi banjir, " papar Feri.
Ia pun mengungkapkan, banjir juga menyebabkan 5 hektar lahan pertanian terendam air, 15 ekor hewan ternak hilang dan satu bangunan rumah ibadah di Kampung Dugi mengalami kerusakan.
BPBD Tolikara telah berkoordinasi dengan Pemda setempat untuk menyiapkan bantuan makanan dan obat-obatan bagi para korban di puskesmas setempat. Tim gabungan BPBD, masyarakat setempat, TNI, dan Polri yang diterjunkan untuk mencari ketiga korban sekitar 20 personil.
"Kami telah menetapkan status siaga bencana di Tolikara karena tingginya curah hujan selama bulan ini. Kami juga berharap adanya bantuan dari Pemprov Papua, " tuturnya.
Manajer Pusat Pengendali Operasi BPBD Papua Jonathan Koirewoa saat ditemui mengatakan, pihaknya akan mendistribusikan bantuan makanan siap saji dan sandang untuk para korban banjir di Goyage.