Kemenpar Sediakan "Trauma Healing" bagi Pelaku Wisata Korban Bencana
Oleh
ADITYA PUTRA PERDANA
·1 menit baca
SEMARANG, KOMPAS - Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan, pihaknya segera menyediakan layanan pemulihan shock dan trauma kepada para korban bencana Tsunami Selat Sunda, di Provinsi Banten dan Lampung, khususnya para pelaku wisata. Hal ini penting dilakukan selama masa tanggap darurat.
Arief, di sela-sela Dialog Akselerasi Pembangunan Pariwisata Jateng, di Grand Maerakaca, Kota Semarang, Jumat (4/1/2019), mengatakan, trauma healing akan dilakukan pekan depan. "Ini kami lakukan, terutama kepada sumber daya manusia yang bergerak di pariwisata," ujarnya.
Menurut Arief, dalam masa tanggap darurat pascabencana Tsunami Selat Sunda, tidak boleh ada promosi wisata di daerah terdampak. Menurut dia, yang paling utama yakni keselamatan seluruh pihak, termasuk para wisatawan dari nusantara dan mancanegara.
Lebih lanjut, Arief berharap pengelola destinasi pariwisata, seperti di pantai, untuk bekerja sama dengan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) setempat, sebagai pihak yang berhak menggunakan sistem peringatan dini. Dengan begitu, informasi termutakhir dapat diakses sehingga diharapkan potensi bencana dapat ditekan.
"Kami minta para pengelola pariwisata untuk mendengarkan baik-baik apa yang disampaikan BMKG. Setelah itu, diinformasikan secepat-cepatnya kepada para wisatawan," kata Arief.