Pistol Milik Polisi Jadi Mainan Penari Erotis di Tempat Karaoke
Oleh
Frans Pati Herin
·2 menit baca
AMBON, KOMPAS — Tarian erotis di salah satu karaoke keluarga di Ambon, Maluku, pekan lalu, melibatkan seorang anggota Polri yang berdinas di Satuan Intelijen dan Keamanan Polres Pulau Ambon dan Pulau-pulau Lease dengan inisial MC. Polisi berpangkat brigadir itu menyerahkan senjatanya kepada seorang wanita yang sedang menari erotis.
Dari video yang diperoleh Kompas, polisi yang bertelanjang dada dengan tato di sekujur tubuh itu mengambil pistol lalu menyerahkan kepada penari erotis. Penari itu tampak tidak mau menerima tetapi dipaksa polisi sehingga dirinya pun mengambil pistol itu. Sambil keduanya menari bersama, perempuan itu memainkan gagang pistol. Keduanya tampak di bawah pengaruh minuman beralkohol.
Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah Maluku Komisaris Besar M Roem Ohoirat pada Sabtu (22/12/2018) membenarkan keterlibatan oknum anggota Polri tersebut. ”Oknum tersebut sudah ditangkap dan ditahan petugas di Propam (Bidang Profesi dan Pengamanan),” kata Roem.
Menurut Roem, Polda Maluku sedang menyelidiki kasus tersebut. Sejumlah saksi sudah diperiksa. Terkait keterlibatan oknum anggota Polri, ia berjanji pihaknya akan menindak tegas. Perbuatan oknum itu mencoreng institusi Polri yang kini terus berbeda. Permainan senjata juga dianggap dapat membahayakan keselamatan orang lain.
Dari catatan Kompas, pada November 2018, seorang warga Kota Ambon tewas ditembak seorang anggota intelijen yang bertugas di Polda Maluku. Sebelum peristiwa itu terjadi, pelaku dan korban sama-sama mengonsumsi minuman beralkohol hingga mabuk.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, setelah goyang erotis di karaoke keluarga itu viral media sosial, penyelidik Polda Maluku langsung menyegel tempat itu. Sejumlah saksi juga diperiksa. Polisi beralasan ada tindak pidana porno aksi di sana.