PALEMBANG, KOMPAS — Korban hilang dari peristiwa meledaknya kapal Jasa Mulya bernama Surman Aditya (28) akhirnya ditemukan dalam kondisi meninggal pada Sabtu (22/12/2018) siang. Jasad korban ditemukan mengapung di Sungai Musi, sekitar 300 meter dari lokasi meledaknya kapal. Surman adalah satu-satunya korban tewas dalam peristiwa ini.
Kepala Satuan Polisi Air Polresta Palembang Komisaris Cahyo Yudho Winarno mengatakan, setelah tim gabungan dari Polair Polresta Palembang, Basarnas, dan TNI Angkatan Laut menyisir Sungai Musi sejak Sabtu pagi, akhirnya korban hilang bernama Surman (bukan Julman seperti yang diberitakan sebelumnya) ditemukan dalam kondisi meninggal.
Saat ditemukan, korban mengenakan pakaian berwarna hitam dan celana berwarna serupa. Surman adalah satu dari tiga pegawai Stasiun Pengisian Bahan Bakar Bunker (SPBB) 27.01.033 yang terletak di Kelurahan 4 Ulu, Palembang, Sumatera Selatan, itu.
Cahyo mengatakan, kepastian bahwa jasad itu adalah Surman diperoleh dari keterangan ibu kandung korban, Ismawati, yang datang dari Desa Datar Bancong, Kecamatan Kasui, Kabupaten Wai Kanan, Lampung. Ismawati memastikan jasad itu adalah anaknya karena ada bekas luka bakar di punggung.
Cahyo mengatakan, proses identifikasi lanjutan akan dilakukan di RS Bhayangkara, Palembang. Cahyo menyatakan, dari hasil penyelidikan sementara, penyebab meledaknya kapal pada Kamis (20/12) itu karena adanya percikan api saat mesin kapal dihidupkan. Api lalu menyambar ke drum BBM yang dihantarkan oleh uap dari BBM yang ada di dalam kapal.
Perry Irawan dari Humas Kantor SAR Palembang mengatakan, jasad korban ditemukan 300 meter dari lokasi ledakan. Ada kemungkinan korban terlempar saat kapal tersebut meledak. Berdasarkan penuturan sejumlah warga, ledakan kapal sangat kuat. Bahkan, beberapa rumah warga juga rusak akibat guncangan yang ditimbulkan.
Dengan penemuan ini, ujar Perry, semua korban telah diidentifikasi. Dari 11 korban, 8 orang luka, 2 orang selamat, dan 1 orang tewas.