Hotel Kampi Surabaya, Akomodasi Bernuansa Kekinian
Oleh
AGNES SWETTA PANDIA
·3 menit baca
SURABAYA, KOMPAS - Perkembangan teknologi, pola hidup dan cara berkomunikasi sering kali dikaitkan dengan generasi milenial (kelahiran 1980 – 2000). Di Indonesia generasi millenial merupakan generasi yang paling mendominasi dunia kerja ditimbang dengan generasi lainnya.
Untuk merespon permintaan pasar kata perwakilan owner dari PT Graha Kerindo Utama, Andi Wijanarko saat peresmian Kampi Hotel di Jalan Taman Apsari Surabaya, Selasa (18/12/2018), hotel ini mengutamakan kepuasaan akan pengalaman dan sesuatu yang instant serta selalu “tampil” di media sosial.
Sebagai bentuk respon akan perkembangan jaman, Santika Indonesia Hotels & Resorts pun tak mau kalah untuk menghadirkan hotel bernuansa milenial yakni Kampi Hotel. Hotel yang berada di kawasan Jalan Gubuernur Suryo ini terdiri dari 196 kamar. Tiga pilihan kamar dengan tipe Champs Twin, Champs Hollywood dan Champs Park View. Semua kamar di desain dengan elegan dan modern.
Pada peresmian Kampi Hotel yang dilakukan oleh Kepala Dinas Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Surabaya Antiek Sugiharti, juga hadir CEO Kompas Gramedia, Lilik Oetama dan Direktur Utama PT Grahawita Santika Johanes Widjaja.
Perbedaan Kampi Hotel dengan hotel lain adalah para pekerja disebut crafter. Para crafter di Kampi akan membantu tamu untuk merasakan pengalaman menginap yang lebih dari biasanya. “Bagi tamu yang suka berpetualang atau menjelajahi kota, Kampi menyediakan tour adviser bagi pencinta kuliner,” kata General Manager Kampi Hotel, Zainuddin.
Kampi juga menyediakan food crafter yang akan memasak sesuai selera tamu yang memesan. Menurut Zainuddin, setiap tamu yang menginap akan merasakan seperti hotel ini dibuat khusus untuk mereka. “Sesuai moto kami, crafted for you. Kami ingin memberikan crafted hospitality experience bagi tamu. Kami memperlakukan tamu seperti seorang sahabat” ucap Zainuddin.
Kampi Hotel juga dilengkapi tiga solution room yang bisa digunakan sebagai tempat rapat, Fiesta Hall untuk mengadakan event yang lebih besar. Keunggulan hotel ini pada restauran Aps3 dengan nuansa kekinian dan sangat cocok buat nongkrong sambil ngopi.
Kunjungan wisatawan melonjak
Dalam kesempatan itu Antiek Sugiharti mengatakan, Surabaya, jumlah kunjungan turis ke Surabaya terus meningkat. Kunjungan wisatawan selama 2017 mencapai 24 juta orang, padahal pada 2016 sebanyak 19 juta orang.
Dari jumlah tersebut, sekitar 9,6 juta orang di antaranya adalah wisawatan mancanegara, sedangkan 2016, wisman sebanyak 7,6 juta orang.Sepanjang 2018, wisatawan yang atang ke Surabaya yang memiliki 420 taman dengan masing-masing tema mencapai 27 juta orang.
Untuk menarik wisatawan berkunjung ke Surabaya, Pemerintah Kota Surabaya terus mengembangkan potensi wisata terutama kawasan kota tua di Surabaya utara yang memiliki banyak bangunan bersejarah. Kawasan kota tua pun mulai dibenahi, bangunan dicat ulang seperti kawasan wisata religi Ampel, termasuk menghidupkan kembali wisata air dengan berperahu dari belakang Gedung Negara Grahadi hingga Jembatan Merah.
“Surabaya memang mengokohkan sebagai kota Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition (MICE) atau pertemuan, insentif, konvensi dan pameran, sehingga hampir setiap pekan banyak acara digelar di Surabaya,” ujar Antiek.
Apalagi Surabaya semakin sering menjadi tempat pertemuan baik nasional maupun internasional yang otomatis menyumbang tingkat hunian hotel. Bahkan hampir setiap hari pemkot menerima rombongan dari berbagai daerah di Indonesia bahkan luar negeri untuk belajar menata kota dari Surabaya.