Di Magelang, Kesenian Tradisional Ikut Meriahkan Malam Tahun Baru di Mal
Oleh
regina rukmorini
·2 menit baca
MAGELANG, KOMPAS — Pentas kesenian tradisional akan menyemarakkan malam pergantian tahun di Artos Mal pada 31 Desember mendatang. Selain berupaya untuk mengangkat, membangkitkan kembali kecintaan masyarakat terhadap kesenian lokal, pentas ini sengaja dihadirkan untuk memberi kesan berbeda sekaligus unik pada malam Tahun Baru, yang di banyak tempat lainnya lebih banyak menyajikan pentas tari atau musik dalam versi kesenian.
”Kami ingin menunjukkan bahwa kesenian, hal-hal yang bersifat tradisional, juga bisa menjadi pentas yang rancak, bagian dari kemeriahan malam Tahun Baru,” ujar Marketing Manajer Artos Mal Saparina Tri Hapsari, Sabtu (15/12/2018).
Saparina mengatakan, pihaknya tidak memilih pentas musik modern, seperti musik pop atau disko, karena pentas semacam itu sudah banyak disajikan tempat wisata atau tempat hiburan lain.
”Kami sengaja ingin memberi pilihan berbeda bagi pengunjung,” ujarnya. Dengan cara ini, dia pun sekaligus berharap juga dapat membantu mengenalkan ragam kesenian tradisional kepada generasi milenial.
Pentas kesenian tradisional pada malam pergantian tahun yang melibatkan 85 seniman tersebut bertajuk ”Recovery Culture Dreamland Parade”. Diawali dengan pentas kesenian tari soreng dan tari reog manunggal budoyo pada sore hari, acara tersebut dilanjutkan dengan pentas kesenian musik bambu dari Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang.
Pada malam hari akan mulai dipentaskan musik modern yang dimainkan bersamaan dengan gamelan. Paduan musik dari dua era yang berbeda tersebut akan memainkan lagu-lagu top 40’s.
Menuju puncak pergantian tahun, acara dilanjutkan dengan pentas musik tradisional kontemporer dari grup musik Klantink. Setelah itu, tiga disc jockey (DJ) akan berkolaborasi dengan satu grup musik tradisional. Kolaborasi keduanya akan mengantarkan pengunjung sembari menghitung detik-detik pergantian tahun.
Adapun di Grand Artos Hotel and Convention juga memberikan sajian berbeda pada malam pergantian tahun. Mengusung tema spesial Wonderful Asia, semua venue hotel dihias dengan aneka hiasan yang menampilkan ciri khas 10 negara di Asia. Petugas-petugas hotel, mulai dari yang menyambut tamu di pintu masuk, memakai kostum dari berbagai negara yang berbeda di Asia.
Food and Beverage Manager Grand Artos Hotel and Convention Erwin Arianto mengatakan, sebelum malam pergantian tahun, setiap tamu bisa menikmati gala dinner di Pandan Coffee Shop, yang nantinya juga akan menyajikan puluhan menu khas dari 10 negara Asia. Menu-menu tersebut antara lain roti terbang dari India, pomelo salad dari Vietnam, serta beef bulgogi dari Korea. Untuk minuman, Erwin mengatakan, pihaknya juga menyajikan pilihan unik, tokyo drift, yang merupakan olahan dari wasabi, parutan rimpang dari tanaman asal Jepang, yang memiliki cita rasa pedas menyengat.