NUSA DUA, KOMPAS - Pemerintah Jepang mengajak Pemerintah Provinsi Bali mempererat hubungan persahabatan, terutama bidang pariwisata dan budaya. Selama 60 tahun hubungan baik Jepang-Indonesia, Provinsi Bali jadi salah satu yang diperhatikan.
Konsul Jenderal Jepang di Denpasar Hirohisa Chiba berterima kasih kepada Pemerintah Indonesia dan Pemprov Bali yang bertahun-tahun menjaga persahabatan. ”Terima kasih kepada Bali yang memenuhi undangan perayaan ulang tahun ke-85 tahun Kaisar Jepang.
Harapannya, hubungan Jepang dengan Bali terus ditingkatkan tak hanya pariwisata dan budaya, tetapi juga segala bidang,” kata Chiba pada perayaan ulang tahun Kaisar Jepang di Ayodya Resort, Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, Selasa (11/12/2018) malam.
Ia pun mengajak saling mendukung peningkatan jumlah wisatawan. Bali, kata Chiba, merupakan salah satu destinasi favorit masyarakat Jepang. Ia berharap Jepang dan Bali saling mendukung.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Bali, jumlah wisatawan Jepang ke Bali menduduki posisi kelima pada periode Oktober 2018, yakni 22.375 orang. Angka ini 4,32 persen dari total wisatawan asing ke Bali yang sebanyak 517.889 orang.
Dalam hal budaya, Chiba menyinggung kedekatan budaya Bali-Jepang. Itu tecermin dari kuatnya seniman dan pemilik museum di Bali yang berdedikasi menjaga persahabatan dalam karya musik hingga lukisan. Oleh karena itu, Pemerintah Jepang memberi penghargaan kepada seniman dan pemilik museum di Bali.
Penghargaan diberikan, antara lain kepada Anak Agung Gde Rai, pemilik Museum Arma, dan Wayan Suteja Neka, pemilik Museum Neka. Selain itu, ada almarhum seniman musik jegog Jembrana, I Ketut Suwentra.
Nama-nama lain yang mendapat penghargaan pada Selasa malam adalah Project Sakuran 60 (Makiko Iskandar), Bali Rasa Sayang (Agung Kusuma Wardhana), Ushida Kaori, Mitsumori Nobutaka, Shigaki Noriaki, Keiko Mandera, Gede Surya Suzuki Seiho, Baisho Matsumoto, dan Doddy Obenk.
Chiba beberapa kali menyampaikan terima kasih dan berharap doa kesehatan untuk Kaisar Akhihito (85). Ia juga mengumumkan, takhta kaisar akan berakhir 30 April 2019. Selanjutnya, takhta kaisar diberikan kepada putranya, Naruhito, pada 1 Mei 2019.
Wakil Gubernur Bali Tjokorda Arta Ardhana Sukawati mengapresiasi semua penghargaan yang diberikan kepada tokoh Bali. Pariwisata dan budaya Jepang-Bali, kata Tjokorda Artha, memang terasa dekat hubungannya.
Ia juga menyambut baik jika kedua pihak sepakat saling mendukung peningkatan jumlah kedatangan wisatawan di masing-masing negara.
”Kerja sama tidak hanya saling menguntungkan, tetapi juga saling menghargai norma demokrasi, hak asasi manusia, dan dapat menjadi landasan bersama untuk maju di era globalisasi ini,” kata Tjokorda Artha. Selanjutnya, keduanya bersulang untuk kesehatan Kaisar dan menjaga hubungan baik JepangBali.
Sementara itu, Ketua Majelis Pertimbangan Kebudayaan Bali Made Bandem mengapresiasi kedua belah pihak yang berkomitmen mempererat hubungan, khususnya budaya dan wisata.
Kedua negara, menurut Made Bandem, memiliki tradisi yang kuat dan dapat saling bertukar pengalaman, seperti yang terjalin selama ini. (AYS)