Sebanyak 57 Perahu Tradisional di Malang Rusak Tertimpa Longsor
Oleh
DEFRI WERDIONO
·2 menit baca
MALANG, KOMPAS — Hasil pendataan Palang Merah Indonesia Kabupaten Malang, Jawa Timur, bersama elemen lain menyatakan ada 57 perahu tradisional milik nelayan yang rusak akibat tertimpa longsoran tebing di Desa Sidoasri, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang. Longsor terjadi pada Jumat (7/12/2018) malam.
Sekretaris PMI Kabupaten Malang Arpilianto, Sabtu (8/12/2018) petang, mengatakan, 57 perahu rusak dan dua perahu rusak berat akibat longsoran tebing setinggi sekitar 100 meter.
”Selain perahu, longsoran berupa batu dan tanah juga menimpa dua bangunan (semipermanen) tempat menyimpan peralatan nelayan. Ada satu korban luka. Ia adalah nelayan yang sedang berteduh di bangunan itu saat hujan deras turun,” katanya.
Korban luka adalah Suliono Adi (40), warga Tambaksari Wetan, Desa Tambaksari, Kecamatan Sumbermanjing Wetan. Saat peristiwa terjadi, ia tengah berteduh bersama seorang lainnya yang selamat. ”Korban yang luka telah dilarikan ke Puskesmas Turen,” katanya.
Selain longsor, hujan deras yang turun sejak pukul 18.00 sampai pukul 24.00 itu juga menyebabkan sejumlah rumah di Dusun Tamban dan Tambakrejo, di Desa Tambakrejo, dan Desa Sidoasri, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, kebanjiran. Banjir terjadi akibat Sungai Sobrah meluap mulai sekitar pukul 10.00.
Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Malang Bagyo Setiono saat dikonfirmasi membenarkan peristiwa ini. Namun, menurut Bagyo, tidak ada laporan kerusakan bangunan. Air langsung surut saat hujan mulai reda.